"SELAMAT DATANG DI BLOG 007INDIEN SEMOGA MENDAPATKAN SESUATU YANG BERMANFAAT DI BLOG INI"

Selasa, 29 Oktober 2013

Download RPP dan Silabus Pkn SD/MI Kelas 1 s/d 6 Semester 1 dan 2

RPP merupakan singkatan dari Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan di jabarkan dalam Silabus. Lingkup Rencana Pelaksanaan Pembelajaran paling luas mencakup 1 (satu) kompetensi dasar yang terdiri atas 1 (satu) indikator atau beberapa indikator untuk 1 (satu) kali pertemuan atau lebih.


Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber/bahan/alat belajar. Silabus merupakan penjabaran standar kompetensi dan kompetensi dasar ke dalam materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian (BSNP, 2006: 14).
Contoh RPP dan Silabus PKn Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan Kelas 6 SD/MI ini bertujuan untuk membantu guru yang membutuhkan sebagai bahan referensi untuk menyusun RPP.
 
Berikut ini perangkat pembelajaran mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan tingkat sekolah dasar untuk semester 1 dan 2 lengkap yang bisa saudara download secara gratis, mencakup rpp dan silabus sd mata pelajaran pendidikan kewarganegaraan lengkap dan komplit deh pokoke….
Silabus Pendidikan kewarganegaraan kelas 1 s/d 6 lengkap untuk semester 1 dan 2 berikut ini :
  1. Silabus Pkn SD kelas 1 [Download]
  2. Silabus Pkn MI kelas 1 [Download]
  3. Silabus Pkn SD kelas 2 [Download]
  4. Silabus Pkn SD kelas 3 [Download]
  5. Silabus Pkn SD kelas 4 [Download]
  6. Silabus Pkn MI kelas 5 [Download]
  7. Silabus Pkn SD kelas 5 [Download]
  8. Silabus Pkn SD kelas 6 [Download] 
Rencana pelaksanaan pembelajaran Pendidikan kewarganegaraan kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6 lengkap untuk semester 1 dan 2 berikut ini :
  1. Rpp Pkn SD kelas 1 [Download]
  2. Rpp Pkn SD kelas 2 [Download]
  3. Rpp Pkn SD kelas 3 [Download]
  4. Rpp Pkn SD kelas 4 [Download]
  5. Rpp Pkn SD kelas 5 [Download]
  6. Rpp Pkn SD kelas 6 [Download]
  7. Rpp Pkn SD kelas 6 [Download
Semoga Link Download RPP dan Silabus PKn SD/MI Gratis ini bisa membantu bapak/ibu guru dalam menyiapkan perangkat pembelajarannya. Jika bapak dan ibu guru menemukan kekurangan pada Silabus maupun RPP diatas, silahkan berikan pendapat ibu di form komentar. Atau jika bapak dan ibu ingin menambahkan link Download RPP dan Silabus PKn SD/MI Kelas 1, 2, 3, 4, 5 dan kelas 6. Bisa juga disampaikan melalui form komentar yang sudah disediakan di bawah. Terimakasih!.

Download Program Tahunan (Prota) SD/MI Lengkap Terbaru


  1. Pengertian Program Tahunan
Program tahunan adalah rencana penetapan alokasi waktu satu tahun untuk mencapai tujuan(SK dan KD)yang telah ditetapkan.penetapan alokasi waktu diperlukan agar seluruh kompetensi dasar yang ada dalam kurikulum seluruhnya dapat dicapai oleh sisiwa. penentuan alokasi waktu ditentukan pada jumlah jam pelajaran sesuai dengan struktur kurikulum yang berlaku serta keluasan materi yang harus dikuasai oleh siswa
Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas , berisi tentang garis-garis besar yang hendak dicapai dalam satu tahun dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini perlu dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru sebelum tahun pelajaran dimulai , karena merupakan pedoman bagi pengembangan program-progran berikutnya, yakni program semester, mingguan dan harian serta pembuatan silabus dan sistem penilaian komponen-komponen program tahunan meliputi identifikasi(satuan pendidikan,mata pelajaran, tahun pelajaran) standart kompetensi , kompetensi dasar , alokasi waktu dan keterangan 

Program Tahunan merupakan program umum setiap mata pelajaran untuk setiap kelas yang dikembangkan oleh guru mata pelajaran yang bersangkutan program ini telah dipersiapkan dan dikembangkan oleh guru mata pelajaran sebelum tahun ajaran karena merupakan pedomkan bagi pengembangan program-program berikutny.

  1. Langkah Penyusunan Program tahunan
Langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk mengembangkan program tahunan adalah 
a. Lihat berapa jam alokasi waktu untuk setiap mata pelajaran dalam seminggu dan struktur kurikulum seperti yang telah ditetapkan pemerintah, analisis berapa minggu efektif dalam satu semester, seperti yang telah ditetapkandalam gambar alokasi waktu efektif 
b. Melalaui analisis tersebut kita dapat menentukan berapa minggu waktu yang tersedia untuk pelaksanan proses pembelajaran .
Sumber-sumber yang dapat dijadikan bahan pengembangan program tahunan antara lain :
Daftar Standard Kompetensi sebagai konsensus nasional yang dikembangkan dalam buku Garis-Garis Besar Program Pengajaran (GBPP)setiap mata pelajaran yang akan dikembangkan
Skope dan Sekuensi setiap Kompetensi untuk mencapai tujuan pembelajaran diperlukan materi pembelajaran, materi pembelajara tersebut disusun dalam pokok-pokok pembahasan yang mengandung ide-ide pokok yang sesuai kompetensi dan tujuan pembelajaran .Skope adalah ruanglingkupdan batasan-batasan keluasan setiap pokok dan sub pokok bahasan sedangkan Sekuesi adalah urutan logis daripokok dan sub pokok bahasan. Pengembangan skope dan skuensi ini bias dilakukan oleh masing – masing guru mata pelajaran, dan dapat dikembangkan dalam kelompok kerja guru ( KKG ) untuk setiap mata pelajaran.
Kalender pendidikan penyusunan kalender pendidikan selama satu tahun pelajaran mengacu pada efesiensi, efektifitas dan hak-hak peserta didik.

Setidaknya dalam menyusun Prota, komponen yang harus ada sebagai berikut:
1. Identitas (mata pelajaran, kelas, tahun pelajaran).
2. Format isian (semester, standar kompetensi, kompetensi dasar, matei pokok, dan alokasi waktu).

Berikut contoh program tahunan (Prota) semester 1 dan 2 untuk Sekolah Dasar (SD) untuk semua kelas yang bisa didownload, mulai dari kelas 1 sampai kelas 6 SD. Serta ada program tahunan untuk guru mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), Bahasa Inggris, Seni budaya dan ketrampilan (SBK) dan guru Penjaskes.

• Program Tahunan (Prota) Tematik Kelas 1, 2, dan 3
Program Tahunan Tematik Kelas 1 Semester 1 & 2
Program Tahunan Tematik Kelas 2 Semester 1 & 2
Program Tahunan Tematik Kelas 3 Semester 1 & 2

• Program Tahunan (Prota) Berkarakter Kelas 4
Program Tahunan PKn Kelas 4 Semester 1 & 2
Program Tahunan Bahasa Indonesia Kelas 4 Semester 1 & 2
Program Tahunan Matematika Kelas 4 Semester 1 & 2
Program Tahunan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 4 Semester 1 & 2
Program Tahunan Ilmu Pengethauan Sosial Kelas 4 Semester 1 & 2

• Program Tahunan (Prota) Berkarakter Kelas 5
Program Tahunan PKn Kelas 5 Semester 1 & 2
Program Tahunan Bahasa Indonesia Kelas 5 Semester 1 & 2
Program Tahunan Matematika Kelas 5 Semester 1 & 2
Program Tahunan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 5 Semester 1 & 2
Program Tahunan Ilmu Pengethauan Sosial Kelas 5 Semester 1 & 2

• Program Tahunan (Prota) Berkarakter Kelas 6
Program Tahunan PKn Kelas 6 Semester 1 & 2 
Program Tahunan Bahasa Indonesia Kelas 6 Semester 1 & 2
Program Tahunan Matematika Kelas 6 Semester 1 & 2
Program Tahunan Ilmu Pengetahuan Alam Kelas 6 Semester 1 & 2
Program Tahunan Ilmu Pengethauan Sosial Kelas 6 Semester 1 & 2

• Program Tahunan (Prota) Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
Program Tahunan Seni Budaya & Keterampilan Kelas 4 Semester 1 & 2
Program Tahunan Seni Budaya & Keterampilan Kelas 5 Semester 1 & 2
Program Tahunan Seni Budaya & Keterampilan Kelas 6 Semester 1 & 2

• Program Tahunan (Prota) Bahasa Inggris
Program Tahunan Bahasa Inggris Kelas 4 Semester 1 & 2
Program Tahunan Bahasa Inggris Kelas 5 Semester 1 & 2
Program Tahunan Bahasa Inggris Kelas 6 Semester 1 & 2

Program Tahunan Prota Pendidikan Agama Islam
Program Tahunan Pendais Kelas 1 Semester 1 & 2
Program Tahunan Pendais Kelas 2 Semester 1 & 2
Program Tahunan Pendais Kelas 3 Semester 1 & 2
Program Tahunan Pendais Kelas 4 Semester 1 & 2
Program Tahunan Pendais Kelas 5 Semester 1 & 2
Program Tahunan Pendais Kelas 6 Semester 1 & 2

• Prota Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Program Tahunan PJOK Kelas 1 Semester 1 & 2
Program Tahunan PJOK Kelas 2 Semester 1 & 2
Program Tahunan PJOK Kelas 3 Semester 1 & 2
Program Tahunan PJOK Kelas 4 Semester 1 & 2
Program Tahunan PJOK Kelas 5 Semester 1 & 2
Program Tahunan PJOK Kelas 6 Semester 1 & 2


Selasa, 22 Oktober 2013

Nilai Passing Grade CPNS 2013 Ditetapkan 250 CAT dan 242 LJK

Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) telah menetapkan nilai ambang batas (passing grade) tes kompetensi dasar (TKD) CPNS melalui sistem computer assisted test (CAT) sebesar 250 poin.

Sedangkan untuk sistem lembar jawab komputer (LJK) ditetapkan point 242. Jika dibandingkan passing grade CPNS 2012, nilai ambang batas tahun ini lebih rendah sekitar 25 poin.

Kepala Biro SDM dan Umum KemenPAN-RB yang juga Plt Karo Hukum dan Komunikasi Informasi Publik Otok Kuswandaru mengatakan, penetapan angka passing grade masing-masing sub tes maupun totalnya berdasarkan pembahasan bersama instansi pengguna (kementerian/lembaga) maupun pemikir (perguruan tinggi negeri). "Ini untuk menjaga transparansi saja," ujar Otok kepada JPNN, Senin (21/10).

Dijelaskannya, menetapkan passing grade secara nasional tidak serta merta ditentukan, tapi melihat kecenderungan nilai rata-rata ditambah standar deviasi. "Dari hasil pembahasan instansi pengguna maupun pemikir itu, didapatkan angka tersebut (250 CAT, 242 LJK)," terangnya.

Otok menambahkan, penetapan lulus tidaknya peserta dari passing grade tidak hanya melihat angka total 250 dan 242. Yang paling menentukan adalah nilai dari masing-masing sub tes yaitu tes wawasan kebangsaan (TWK), tes intelegensia umum (TIU), dan tes karakteristik pribadi (TKP).

"Jadi tidak ada artinya point 250 maupun 242, kalau hasilnya salah satu dari sub tes itu tidak memenuhi passing grade yang ditetapkan," tegasnya.

Contohnya, nilai totalnya 270 tapi satu dari tiga sub tes itu ada yang pointnya rendah dan tidak sesuai passing grade, otomatis pesertanya dianulir. "Prinsipnya, seluruh sub tes itu nilainya harus sesuai passing grade sub tes," ucapnya.

Ditanya berapa passing grade masing-masing sub tes itu, Otok enggan menjawab dengan alasan masih menunggu diundangkannya PermenPAN-RB tentang Passing Grade.

"SK PermenPAN-RB-nya sudah ditandatangani MenPAN-RB, setelah itu perlu legal formil. Nah sekarang posisinya masih di Kemenhumham untuk pengesahan. Insya Allah dalam waktu dekat ini sudah bisa kita informasikan ke publik tentang passing grade TWK, TIU, dan TKP," tandasnya.

Senin, 21 Oktober 2013

Download Soal Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum dan Tes Karakteristik Pribadi CPNS 2013

Dibutuh keterampilan khusus dalam menjawab soal-soal tes CPNS agar bisa diselesaikan dengan cepat, tepat, baik dan benar. Sehingga memperoleh nilai tinggi dan bisa dinyatakan lulus. Caranya dengan berlatih menjawab soal latihan tes CPNS 2013 secara rutin.
Ada dua jenis tes pada ujian seleksi CPNS 2013, Tes Kompetensi Dasar (TKD) dan Tes Kompetensi Bidang. Terlebih dahulu para peserta seleksi CPNS 2013 harus lolos tes TKD baru setelah lolos yaitu yang memenuhi nilai ambang batas kelulusan (passing grade) yang ditetapkan berdasarkan formasi.

Berdasarkan kisi-kisi soal tes CPNS 2013, soal tes TKD terdiri dari tiga kelompok, yaitu: Tes Wawasan Kebangsaan (TWK), Tes Intelegensi Umum (TIU), dan Tes Karakteristik Pribadi (TKP). Berikut rincian kisi-kisi tes TKD berserta contoh soal yang bisa didownload secara gratis untuk belajar guna persiapan menghadapi ujian seleksi CPNS 2013.
Tes wawasan kebangsaan yang dimaksudkan untuk menilai penguasaan pegetahuan dan kemampuan mngimplementasikan nilai-nilai 4 pilar kebangsaan Indonesia, meliputi:
1. Pancasila | Download Contoh Soalnya
2. Undang-Undang Dasar 1945 | Download Contoh Soalnya
3. Bhineka Tunggal Ika | Download Contoh Soalnya
4. NKRI yang meliputi:
Sistem tata negara, baik pusat maupun daerah | DOWNLOAD
Sejarah perjuangan bangsa | DOWNLOAD
Peranan Indonesia dalam tatanan regional maupun global | DOWNLOAD
Kemampuan berbahasa Indonesia secara baik dan benar | DOWNLOAD


Tes intelegensi umum terdiri dari:
1) Tes Kemampuan Verbal
- Tes Sinonim (Persamaan Kata) (Download Contoh Soalnya)
- Tes Antonim (Lawan Kata) (Download Contoh Soalnya)
- Tes Padanan Hubungan Kata (Download Contoh Soalnya)

2) Tes Kemampuan Numerik
- Tes Aritmetik (Hitungan) (Download Contoh Soalnya)
- Tes Seri Angka dan Tes Seri Huruf (Download Contoh Soalnya)
- Tes Logika Angka (Download Contoh Soalnya)

3) Tes Kemampuan Berpikir Logis (Download Contoh Soalnya)

4) Tes Kemampuan Berpikir Analitis (Download Contoh Soalnya)

Tes karakteristik pribadi dimaksudkan untuk menilai:
1) Integritas diri;
2) Semangat berprestasi;
3) Orientasi pada pelayanan;
4) Kemampuan beradaptasi;
5) Kemampuan mengendalikan diri;
6) Kemampuan bekerja mandiri dan tuntas;
7) Kemauan dan kemampuan belajar berkelanjutan;
8) Kemampuan bekerja sama dalam kelompok;
9) Kemampuan menggerakkan dan mengkoordinir orang lain;
10) Orientasi kepada orang lain; dan
11) Kreativitas dan inovasi.


Komposisi soal tes TKD yang berjumlah 200 soal terbagi menjadi 3 bagian yaitu 25% tes pengetahuan umum, 25% tes wawasan kebangsaan, dan 50% tes karakteristik pribadi. Waktu yang diberikan untuk mengerjakan soal TKD biasanya selama 180 menit. Soal tes TKD dibuat oleh Konsorsium Perguruan Tinggi Negeri.

Setelah lulus tes TKD CPNS 2013 barulah kemudian mengikuti tes yang kedua, yaitu Tes Kemampuan Bidang (TKB). Soal tes TKB disusun dan ditetapkan oleh masing-masing instansi pembina jabatan fungsional. Tes CPNS melalui sistem lembar jawaban komputer (LJK) digelar serentak pada 3 November 2013.

Kemendikbud Cari 1.000 Dosen, Berikut ini Syaratnya

Buruan Daftar! Kemendikbud Cari 1.000 Dosen

Setelah mengumumkan penerimaan 3.183 formasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) kembali membuka pendaftaran bagi 1.000 CPNS dari jalur umum untuk diangkat sebagai dosen di sejumlah perguruan tinggi negeri (PTN) di tanah air.

Seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Sabtu (5/10/2013, Kepala Biro Kepegawaian Kemendikbud Totok Suprayitno menyebutkan, pelamar yang berminat mengisi lowongan di Kemendikbud harus melakukan registrasi terlebih dahulu untuk mendapatkan username dan password pada alamat https://cpns.kemdikbud.go.id.

"Pendaftaran dibuka mulai 23 September-7 Oktober 2013,” ungkapnya.
Totok menegaskan, pelamar harus mengirim surat lamaran dalam Bahasa Indonesia, menggunakan tinta hitam dengan menyebutkan nama jabatan, serta kualifikasi akademik yang dilamar dan ditandatangani oleh pelamar dengan melampirkan:
  1. Hasil cetakan (print-out) formulir pendaftaran online yang telah di tandatangani;
  2. Foto copy KTP yang masih berlaku;
  3. Foto copy STTB/ijazah yang terakreditasi dan telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang (surat keterangan tidak berlaku);
  4. Untuk ijazah luar negeri harus melampirkan surat keputusan penetapan dan penyetaraan hasil penilaian ijazah dari Ditjen Dikti Kemendikbud;
  5. Foto copy Surat Keputusan (bukan surat keterangan) pengalaman kerja minimal 16 tahun 8 bulan dan sampai saat ini masih bekerja secara terus menerus sejak 1 April 1997 - 1 Desember 2013 bagi pelamar yang berusia lebih dari 35 tahun dan belum berusia 40 tahun;
  6. Foto copy kelengkapan tambahan (persyaratan khusus) jika dipersyaratkan unit kerja.

Pengiriman berkas lamaran paling akhir berpedoman pada tanggal stempel POS/ekspedisi 7 Oktober 2013 dan harus sudah diterima di panitia unit kerja pada 8 Oktober 2013.“Pengiriman hanya dapat dilakukan melalui PO BOX sesuai dengan tujuan unit kerja yang dilamar. Pengiriman tanpa melalui POS tidak akan dilayani,” jelas Totok.
Berkas lamaran disusun dengan urutan sebagai berikut:
  1. Fotokopi KTP yang masih berlaku.
  2. Print out asli bukti registrasi pendaftaran online.
  3. Surat Lamaran.
  4. Foto copy Ijazah yang telah dilegalisir oleh pejabat yang berwenang.
  5. Foto copy Surat Keputusan dan Surat Keterangan masih bertugas bagi pelamar yang berusia lebih dari 35 tahun dan belum berusia 40 tahun.
  6. Foto copy kelengkapan tambahan (persyaratan khusus) jika dipersyaratkan unit kerja.
Berkas lamaran dimasukkan dalam stop map dengan ketentuan warna kuning untuk pelamar SLTA, hijau untuk D3, coklat untuk D4/S1, biru S2/Pendidikan Profesi/Spesialis, dan merah untuk pelamar S3.Seluruh berkas yang telah disusun rapi dalam stop map sesuai dengan ketentuan dimasukkan dalam amplop berwarna coklat. Pada sebelah kanan atas amplop tuliskan nama pelamar, unit kerja yang dilamar, jabatan, nomor dan nama kualifikasi pendidikan yang dilamar, dan nomor pendaftaran sesuai dengan yang tertera pada formulir registrasi CPNS Online.

Adapun hasil seleksi administrasi akan diumumkan melalui website di alamat https://cpns.kemdikbud.go.id dan http://kemdikbud.go.id.

70 Instansi Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS, Cek di Sini!

70 Instansi Umumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS, Cek di Sini!
Sebanyak 70 instansi pemerintah pusat dan daerah telah mengumumkan hasil seleksi administrasi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2013. Proses ini merupakan salah satu tahapan dari seleksi CPNS. 

Seperti dikutip dari laman Sekretariat Kabinet, Kamis (10/10/2013), seleksi administrasi merupakan verifikasi kelengkapan dan kebenaran dokumen lamaran sesuai dengan persyaratan yang sudah ditentukan atau dengan data entry di portal (online). Verifikasi administrasi juga bisa dilakukan secara langsung, di mana pelamar datang sendiri ke tempat pendaftaran yang sudah ditentukan.
Pada tahap ini pendaftar yang dinyatakan lulus administrasi mendapatkan tanda nomor ujian CPNS untuk mengikuti tahapan selanjutnya yaitu Tes Kompetensi Dasar. Penentuan jumlah peserta yang mengikuti TKD tergantung kebijakan instansi tersebut, bisa saja semua yang mmenuhi syarat diikutkan. Namun ada instansi yang membatasi jumlah peserta Tes Kompetensi Dasar disaring berdasarkan IPK atau parameter lain.

Berikut daftar Instansi yang sudah mengumumkan Hasil Seleksi Administrasi CPNS 2013:

  1. Sekretariat KPU, klik selengkapnya di sini
  2. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), klik selengkapnya di sini
  3. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Barat, klik selengkapnya di sini
  4. Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bantaeng Sulawesi Selatan, klik selengkapnya di sini
  5. Kementerian Kehutanan (Kemenhut), klik selengkapnya di sini
  6. Kementerian Dalam Negeri, klik selengkapnya di sini
  7. Kementerian Hukum dan Ham (Kemenkumham), klik selengkapnya di sini
  8. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), klik selengkapnya di sini
  9. Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT), klik selengkapnya di sini
  10. Kementerian Perhubungan (Kemenhub), klik selengkapnya di sini
  11. Badan Standardisasi Nasional (BSN), klik selengkapnya di sini
  12. Bappenas, klik selengkapnya di sini
  13. Pemkab Sumbawa Barat, klik selengkapnya di sini
  14. Pemkab Kayong Utara, klik selengkapnya di sini
  15. Ombudsman, klik selengkapnya di sini
  16. BKKBN, klik selengkapnya di sini
  17. Pemkab Kudus, klik selengkapnya di sini
  18. Kementerian Kesehatan, klik selengkapnya di sini
  19. Pemprov Jateng, klik selengkapnya di sini
  20. Kementerian Pertanian, klik selengkapnya di sini
  21. BNN, klik selengkapnya di sini
  22. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), klik selengkapnya di sini
  23. Pemkot Salatiga, klik selengkapnya di sini
  24. Basarnas, klik selengkapnya di sini
  25. Kemenko Kesra, klik selengkapnya di sini
  26. Kemendikbud, klik selengkapnya di sini
  27. Kementerian Pertahanan, klik selengkapnya di sini
  28. Badan Pusat Statistik (BPS), klik selengkapnya di sini
  29. Pemprov Kalbar, klik selengkapnya di sini
  30. Badan Kepegawaian Indonesia (BKN), klik selengkapnya di sini
  31. Kementerian Perindustrian, klik selengkapnya di sini
  32. Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), klik selengkapnya di sini
  33. Bakorkamla, klik selengkapnya di sini
  34. Mahkamah Agung, klik selengkapnya di sini
  35. Pemkot Tangerang Selatan (Tangsel), klik selengkapnya di sini
  36. Pemkot Depok, klik selengkapnya di sini
  37. Pemkot Pontianak, klik selengkapnya di sini
  38. Kemenpora, klik selengkapnya di sini
  39. ANRI, klik selengkapnya di sini
  40. BPPT, klik selengkapnya di sini
  41. LIPI, klik selengkapnya di sini
  42. Badan Informasi Geospasial, klik selengkapnya di sini
  43. Setjen DPR RI, klik selengkapnya di sini
  44. Kementerian PU, klik selengkapnya di sini
  45. Kementerian Perhubungan, klik selengkapnya di sini
  46. Kemenko Perekonomian, klik selengkapnya di sini
  47. Pemprov DKI, klik selengkapnya di sini
  48. BNPT, klik selengkapnya di sini
  49. Kementerian Koperasi dan UKM, klik selengkapnya di sini
  50. PPATK, klik selengkapnya di sini
  51. BMKG, klik selengkapnya di sini
  52. Bawaslu, klik selengkapnya di sini
  53. Kemenpera, klik selengkapnya di sini
  54. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPNB), klik selengkapnya di sini
  55. Bapeten, klik selengkapnya di sini
  56. Kementerian Sosial (Kemsos), klik selengkapnya di sini
  57. Setneg, klik selengkapnya di sini
  58. Komisi Yudisial, klik selengkapnya di sini
  59. Kementerian Lingkungan Hidup, klik selengkapnya di sini
  60. LAPAN, klik selengkapnya di sini
  61. Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), klik selengkapnya di sini
  62. Kabupaten Barito Utara, klik selengkapnya di sini
  63. LKPP, klik selengkapnya di sini
  64. Kementerian PAN-RB, klik selengkapnya di sini
  65. Kementerian Keuangan, klik selengkapnya di sini
  66. Kementerian Perdagangan, klik selengkapnya di sini
  67. Kementerian Luar Negeri, klik selengkapnya di sini
  68. Kejaksaan Agung, klik selengkapnya di sini
  69. Pemprov DIY , klik selengkapnya di sini
  70. Kemenko Polhukam, klik selengkapnya di sini

Senin, 14 Oktober 2013

6 Model Penelitian Tindakan Kelas Menurut Para Ahli

Bagaimana langkah-langkah yang harus ditempuh bila guru yang berperan sebagai peneliti mau melaksanakan PTK? Apakah ada aturan-aturan yang harus ditaati atau dilaksanakan saat penelitian? Rumitkah? Pertanyaan-pertanyaan tersebut sering kali muncul dalam pikiran guru, yang kadang-kadang membuat takut sebelum melangkah untuk merencanakan PTK.
Untuk menghindari rasa takut tersebut di sini penulis akan mencoba menguraikan beberapa model PTK yang sering digunakan di dalam dunia pendidikan, di antaranya: (1) Model Kurt Lewin, (2) Model Kemmis dan Mc Taggart, (3) Model Cohen dkk (4) Model John Elliot, (5) Model Dave Ebbut, dan (6) Model Hopkins. Mudah-mudahan tulisan ini bermanfaat.
 1.      Model Kurt Lewin
Kurt Lewin menyatakan bahwa PTK terdiri atas beberapa siklus, setiap siklus terdiri atas empat langkah, yaitu: (1) perencanaan, (2) aksi atau tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Keempat langkah tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Berdasarkan langkah-langkah PTK seperti yang digambarkan di atas, selanjutnya dapat digambarkan lagi menjadi beberapa siklus, yang akhirnya menjadi kumpulan dari beberapa siklus.
     2.      Model Kemmis dan Mc Taggart
      Model PTK yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah merupakan model pengembangan dari model Kurt Lewin. Dikatakan demikian, karena di dalam suatu siklus terdiri atas empat komponen, keempat komponen tersebut, meliputi: (1) perencanaan, (2) aksi/tindakan, (3) observasi, dan (4) refleksi. Sesudah suatu siklus selesai di implementasikan, khususnya sesudah adanya refleksi, kemudian diikuti dengan adanya perencanaan ulang yang dilaksanakan dalam bentuk siklus tersendiri.
Menurut Kemmis dan Mc Taggart (dalam Rafiuddin, 1996) penelitian tindakan dapat dipandang sebagai suatu siklus spiral dari penyusunan perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya. Dalam pelaksanaannya ada kemungkinan peneliti telah mempunyai seperangkat rencana tindakan (yang didasarkan pada pengalaman) sehingga dapat langsung memulai tahap tindakan. Ada juga peneliti yang telah memiliki seperangkat data, sehingga mereka memulai kegiatan pertamanya dengan kegiatan refleksi.
      Akan tetapi pada umumnya para peneliti mulai dari fase refleksi awal untuk melakukan studi pendahuluan sebagai dasar dalam merumuskan masalah penelitian. Selanjutnya diikuti perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi yang dapat diuraikan sebagai berikut.
1.      Refleksi awal
Refleksi awal dimaksudkan sebagai kegiatan penjajagan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya. Berdasarkan hasil refleksi awal dapat dilakukan pemfokusan masalah yang selanjutnya dirumuskan menjadi masalah penelitian. Berdasar rumusan masalah tersebut maka dapat ditetapkan tujuan penelitian. Sewaktu melaksanakan refleksi awal, paling tidak calon peneliti sudah menelaah teori-teori yang relevan dengan masalah-masalah yang akan diteliti. Oleh sebab itu setelah rumusan masalah selesai dilakukan, selanjutnya perlu dirumuskan kerangka konseptual dari penelitian.
2.      Penyusunan perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan pada hasil penjajagan refleksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau mengubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan. Perlu disadari bahwa perencanaan ini bersifat fleksibel dalam arti dapat berubah sesuai dengan kondisi nyata yang ada.
3.      Pelaksanaan tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan. Jenis tindakan yang dilakukan dalam PTK hendaknya selalu didasarkan pada pertimbangan teoritik dan empiric agar hasil yang diperoleh berupa peningkatan kinerja dan hasil program yang optimal.
4.      Observasi (pengamatan)
Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal. Dalam kegiatan ini peneliti mengamati hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan atau dikenakan terhadap siswa. Istilah observasi digunakan karena data yang dikumpulkan melalui teknik observasi.
5.      Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis, sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan. Setiap informasi yang terkumpul perlu dipelajari kaitan yang satu dengan lainnya dan kaitannya dengan teori atau hasil penelitian yang telah ada dan relevan. Melalui refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan tajam.
Refleksi merupakan bagian yang sangat penting dari PTK yaitu untuk memahami terhadap proses dan hasil yang terjadi, yaitu berupa perubahan sebagai akibat dari tindakan yang dilakukan. Pada hakekatnya model Kemmis dan Taggart berupa perangkat-perangkat atau untaian dengan setiap perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang dipandang sebagai suatu siklus. Banyaknya siklus dalam PTK tergantung dari permasalahan-permasalahan yang perlu dipecahkan, yang pada umumnya lebih dari satu siklus. PTK yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh para guru di sekolah pada umumnya berdasar pada model (2) ini yaitu merupakan siklus-siklus yang berulang.
 Secara mudah PTK yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart dapat digambarkan dengan diagram alur berikut ini.
 3.      Model Cohen dkk.
Saat melaksanakan PTK, peneliti harus mengikuti langkah-langkah tertentu agar proses yang ditempuh tepat, sehingga hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Model Cohen dikembangkan oleh beberapa ahli penelitian yaitu (1) Cohen dan Manion (1980), Taba dan Noel (1982), serta Winter (1989). Berikut ini beberapa langkah yang hendaknya diikuti dalam melakukan PTK (disarikan dari Marzuki: 1997 dalam Sukayat: 2008). Beberapa langkah tersebut adalah sebagai berikut.
  1.  Mengidentifikasi dan merumuskan masalah Mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dianggap  penting dan kritis yang harus segera dicarikan penyelesaian dalam pembelajaran seharihari, antara lain meliputi ruang lingkup masalah, identifikasi masalah dan perumusan masalah.
 a.      Ruang lingkup masalah
Di bidang pendidikan, PTK telah digunakan untuk pengembangan kurikulum dan program perbaikan sekolah. Contoh PTK dalam pembelajaran berkaitan dengan:
1)      metode/strategi pembelajaran;
2)      media pembelajaran.
b.      Identifikasi masalah
Masalah yang akan diteliti memang ada dan sering muncul selama proses pembelajaran sehari-hari sehingga perlu dicarikan penyelesaian. Ada beberapa kriteria dalam menentukan masalah yaitu:
1)   masalahnya memang penting dan sekaligus signifikan dilihat dari segi pengembangan kelas dan sekolah;
2)      masalah hendaknya dalam jangkauan penanganan;
3)  pernyataan masalahnya harus mengungkap beberapa dimensi fundamental mengenai penyebab dan faktor, sehingga pemecahannya dapat dilakukan berdasar hal-hal fundamental ini dari pada berdasarkan fenomena dangkal.
c.       Perumusan Masalah
d.   Pada intinya, rumusan masalah seharusnya mengandung deskripsi tentang kenyataan yang ada dan keadaan yang diinginkan. Dalam merumuskan masalah PTK, ada beberapa petunjuk yang dapat digunakan sebagai acuan yang disarikan dari Suyanto (1997) Beberapa petunjuk tersebut antara lain:
1)    masalah hendaknya dirumuskan secara jelas, dalam arti tidak mempunyai makna ganda dan pada umumnya dapat dituangkan dalam kalimat tanya;
2) rumusan masalah hendaknya menunjukkan jenis tindakan yang akan dilakukan dan hubungannya dengan variabel lain;
3)    rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empirik, artinya dengan rumusan masalah itu memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan tersebut.
2.    Analisis masalah
Analisis masalah perlu dilakukan untuk mengetahui dimensi-dimensi problem yang ada untuk mengidentifikasi aspek-aspek pentingnya sehingga dapat memberikan penekanan tindakan.
3.      Merumuskan hipotesis tindakan
Hipotesis dalam PTK bukan hipotesis perbedaan atau hubungan, melainkan hipotesis tindakan. Rumusan hipotesis tindakan memuat jawaban sementara terhadap persoalan yang diajukan dalam PTK. Jawaban itu masih bersifat teoritik dan dianggap benar sebelum terbukti salah melalui pembuktian dengan menggunakan data dari PTK.
4.      Membuat rencana tindakan dan pemantauan
Rencana tindakan memuat informasi-informasi tentang hal-hal sebagai berikut:
1) apa yang diperlukan untuk menentukan kemungkinan pemecahan masalah yang telah dirumuskan;
2)     alat-alat dan teknik yang diperlukan untuk mengumpulkan data;
3)      rencana pencatatan data dan pengolahannya;
4)      rencana untuk melaksanakan tindakan dan evaluasi hasil.
5.      Pelaksanaan tindakan dan pencatatan
Pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan hendaknya cukup fleksibel untuk mencapai perbaikan yang diinginkan. Dalam hal ini jika sesuatu terjadi dan memerlukan perubahan karena tuntutan situasi (pada saat pelaksanaan tindakan), maka peneliti hendaknya siap melakukan perubahan asal perubahan tersebut mendukung tercapainya tujuan PTK. Pada saat pelaksanaan tindakan berarti pengumpulan data mulai dilakukan. Data yang dikumpulkan mencakup semua yang dilakukan oleh tim peneliti yang terkait dalam PTK, antara lain melalui angket, catatan lapangan, wawancara, rekaman video, foto, dan slide.
6.      Mengolah dan menafsirkan data
Isi semua catatan hendaknya dilihat dan dijadikan landasan untuk refleksi. Dalam hal ini peneliti harus membandingkan isi catatan yang dilakukan tim untuk menentukan hasil temuan. Semua yang terjadi baik yang direncanakan maupun yang tidak direncanakan perlu dianalisis untuk menentukan apakah ada perubahan yang signifikan ke arah perbaikan.
7.      Pelaporan hasil Hasil dari analisis data dilaporkan secara lengkap tentang pelaksanaan tindakan yang telah direncanakan maupun perubahan yang mungkin terjadi.
 4.      Model John Elliot
Model PTK dari John Elliot ini lebih rinci jika dibandingkan dengan model Kurt Lewin dan model Kemmis-Mc Taggart. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus terdiri dari beberapa aksi, yaitu antara tiga sampai lima aksi (tindakan). Sementara itu, setiap tindakan kemungkinan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar-mengajar. PTK model Elliot dapat digambarkan sebagai berikut:
 5.      Model Dave Ebbutt
PTK model Dave Ebbutt secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut:
  6.      Desain PTK Model Hopkins
Desain ini berpijak pada desain model PTK pendahulunya. Selanjutnya Hopkins (1993: 191) menyususn desain tersendiri sebagai berikut: mengambil start – audit – perencanaan konstruk – perencanaan tindakan (target, tugas, kriteria keberhasilan) – implementasi dan evaluasi: implementasi (menopang komitmen: cek kemajuan; mengatasi problem) –cek hasil – pengambilan stok – audit dan pelaporan. 
 Ditunggu komentar dari teman-teman pengunjung blog 007indien.
Komentar teman-teman sangat diharapkan untuk perbaikan tulisan saya yang akan datang!!!


Sumber:
Sukayati.( 2008) Penelitian Tindakan Kelas, Yogyakarta : Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika,
Rofi’udin, A. H. 1996. Rancangan Penelitian Tindakan. Makalah Disampaikan pada Lokakarya Tingkat Lanjut Penelitian Kualitatif Angkatan V tahun 1996/1997. Malang: lembaga Penelitian IKIP Malang.
Suyanto. 1997. Pedoman Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Pengenalan Penelitian Tindakan Kelas. Yogyakarta: Dirjen Dikti.