Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI (Group Investigation)
Model
pembelajaran kooperatif tipe GI (Group Investigation) dikembangkan oleh Shlomo
dan Yael Sharan di Universitas Tel Aviv. Stahl (1999: 257-258) menyebutkan
bahwa:group investigationin particular
encourages students’ initiative and responsibility for their work, as
individuals, as members of study groups, and as members of an
entire class. The investigation combines independent study as weel as work in
pairs and in small groups (from three to five students). When they complete
their search, groups integrate and summarize their findings and decide how to
present the essence of their work to their classmates.
Makna dari pendapat Stahl di atas menyatakan bahwa dalam
investigasi kelompok siswa diberikan tanggung jawab terhadap pekerjaan mereka,
baik secara individu, berpasangan maupun dalam kelompok. Setiap kelompok
investigasi terdiri dari 3-5 orang, dan akhirnya siswa dapat menggabungkan,
mempersentasikan dan mengikhtisarkan jawaban mereka.
Pelaksanaan investigasi kelompok menurut Stahl (1999: 265-266)
dapat dilakukan dengan: chosing the
problem to investigate, preparing for a group investigation task, and
introducing the project, sedangkan guru dapat berperan dalam guiding the
students and facilitating the process of investigation and helping maintain
cooperative norms of behavior.
Pernyataan di atas mengandung makna bahwa pelaksanaan
investigasi kelompok dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu memilih persoalan
untuk diivestigasi, menyiapkan tugas investigasi kelompok dan memperkenalkan
proyek yang berhubungan dengan materi pembelajaran. Sedangkan peran guru selama
pembelajaran investigasi kelompok adalah: membimbing siswa dan memfasilitasi
proses investigasi dan membantu menjaga aturan perilaku kooperatif.
Tahap-tahap Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI (Group Investigation)
Menurut Slavin (1995: 113-114) dalam implementasi teknik
group investigation dapat dilakukan melalui 6 (enam) tahap. Tahapan tersebut
adalah: 1) identifying the topic and
organizing pupils into groups, 2) planning the learning task, 3) carring out
the investigation, 4) preparing a final report, 5) presenting the final report,
and 6) evaluation. Dengan melihat tahapan tersebut, maka pembelajaran
dengan teknik group investigation berawal dari mengidentifikasi topik dan
mengatur murid kedalam kelompok, merencanakan tugas yang akan dipelajari,
melaksanakan investigasi, menyiapkan laporan akhir, mempersentasikan laporan akhir
dan berakhir pada evaluasi.
Dari uraian pendapat Slavin, di atas dapat dijelaskan bahwa
dalam group investigation, para siswa bekerja melalaui enam tahapan.
Tahapan-tahapan ini dan komponen-komponennya dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasikan
topik dan mengatur siswa ke dalam kelompok.
a. Para siswa meneliti beberapa sumber,
mengusulkan sejumlah topik dan mengkategotikan saran-saran.
b. Para siswa begabung dengan
kelompoknya untuk mempelajari topik yang mereka pilih.
c. Komposisi kelompok didasarkan pada
ketertarikan siswa dan harus bersifat homogen.
d. Guru membantu dalam mengumpulkan
informasi dan memfasilitasi pengaturan.
2. Merencanakan
tugas yang akan dipelajari
Para siswa merencanakan bersama
mengenai apa yang akan dipelajari, bagaiman memepelajarinya dan pembagian tugas
.
3. Melaksanakan
investigasi
a) Para siswa mengumpulkan informasi,
mengenai data dan membuat kesimpulan
b) Tiap anggota kelompok berkontribusi
untuk usaha-usaha yang dilakukan kelompoknya.
c) Para siswa saling bertukar,
bediskusi, mengklasifikasi, dan mensintesis semua gagasan.
4. Menyiapkan
laporan akhir
a) Anggota kelompok menentukan
pesan-pesan esensial dari tugas mereka
b) Anggota kelompok merencanakan apa
yang mereka laporkan, dan bagaiman mereka membuat pesentasinya.
c) Wakil-wakil kelompok membentuk
panitia untuk mengkoordinasikan rencana-rencana presentasi.
5.Mempresentasikan
laporan akhir
a) Presentasi yang dibuat untuk semua
kelas dan berbagai macam bentuk
b) Presentasi harus dapat melibatkan
peseta secara aktif
c) Para peserta mengevaluasi kejelasan
dan penampilan presentasi berdasarkan keriteria yang telah ditentukan
sebelumnya.
6. Evaluasi
a) Para siswa saling meberikan umpan
balik mengenai topik tersebut.
b) Guru dan murid berkolaborasi dalam
mengevaluasi pembelajaran siswa.
c) Penilaian atas pembelajaran harus
mengevaluasi pemikiran paling tinggi.
d) Pendekatan lain untuk mengevaluasi
dapat dengan membuat para siswa merekonstruksi proses investigasi yang telah
mereka lakukan dan memetakan langkah-langkah yang telah mereka terapkan dalam
pembelajaran mereka.
Slavin (1995: 113-114) menyebutkan bahwa dalam melaksanakan
tugas investigasi siswa dapat: students
gather information, analyze the data and reach conclusions, 2) each group
member contributes to the group effort, and 3) students exchange discuss
clarify, and synthesize ideas.
Dalam menyiapkan laporan akhir, aktifitas yang dilakukan
adalah:1) group members determine the
essential message of their project, 2) group members plan what they will report
and how they will make their presentation and 3) group representatives form a
steering committee to coordinate plans for the presentation.
Pada tahap mempersentasekan laporan akhir yang harus
dipehatikan adalah the presentation is
made to the entire class in a variety of forms, part of the presentation should
actively involve the audience, and the audience evaluates the clarity and
appeal of presentation according to criteria determined in advance by the whole
class. Sedangkan dalam evaluasi, aktifitas siswa adalah students share feedback
about the topik, about the work they did, and about their effective experiences
(1) teachers and pupils collaborate in evaluating student learning, and (3)
assessment of learning should evaluate higher-level thinking.
Pendapat tersebut mengandung pengertian bahwa dalam
melaksanakan tugas investigasi siswa dapat mengumpulkan informasi, menganalisis,
dan membuat simpulan, setiap anggota kelompok berkontribusi untuk usaha-usaha
yang dilakukan kelompoknya, dan saling bertukar pikiran, berdiskusi,
mengklarifikasi, dan mensintesis semua gagasan, sedangkan dalam menyiapkan
laporan akhir, aktifitas yang dilakukan siswa adalah nggota kelompok menentukan
pesan-pesan esensial dari pekerjaan mereka, anggota kelompok merencanakan apa
yang akan mereka laporkan dan bagaimana membuat persentase, wakil-wakil
kelompok membentuk sebuah tim untuk mengkoordinasikan rencana persentasi.
Dalam mempersentasikan laporan akhir, persentase harus dapat
melibatkan pendengarnya secara aktif dan pendengar menevaluasi berdasrakan
keriteria yang telah ditentukan sebelumnya, sedangakan pada tahap evaluasi,
siswa saling memberikan umpan balik, kolaborasi guru dan murid dalam
mengevaluasi pembelajaran dan penilaian atas pembelajaran harus mengevaluasi
pemikiran yang paling tinggi.
Langkah-langkah Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI (Group
Investigation) di Kelas
Langkah-langkah
pembelajaran Group Investigation di dalam kegiatan pembelajaran di kelas menurut Istarani (2011: 86) adalah sebagai
berikut
1. Guru membagi kelas dalam beberaoa
kelompok heterogen
2. Guru menjelaskan maksud pembelajaran
dantugas kelompok
3. Guru memanggil ketua kelompok dan
setiap kelompok mendapat tugas satu materi atau tugas yang berbeda dari
kelompok lain.
4. Masing-masing kelompok membahas materi yang sudah ada
secara kooperatif dan bersifat penemuan.
5. Setelah selesai berdiskusi, juru
bicara kelompok menyampaikan hasil pembahasan kelompok.
6. Guru memberikan penjelasan singkat
sekaligus memberikan kesimpulan.
7. Evaluasi
8. Penutup
Kelebihan dan Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI (Group
Investigation)
Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI (Group
Investigation)
Adapun kelebihan dari model
pembelajaran ini adalah:
1. Dapat
memadukan antara siswa yang berbeda
kemampuan melalui kelompok heterogen
2. Malatih
siswa untuk meningkatkan kerjasama dalam
kelompok.
3. Melatih
siswa untuk memepertanggungjawabkan sebab ia diberi tugas untuk diselesaikan
dalam kelompok.
4. Siswa
dilatih untuk menemukan hal-hal baru dari hasil investigasi kelompok yang
dilakukan.
5. Melatih
siswa untuk mengeluarkan ide dan gagasan baru melalui penemuan yang
ditemukannya (Istarani ( 2010: 87)
Kekurangan Model Pembelajaran Kooperatif tipe GI (Group
Investigation)
Kekurangan
dari model pembelajaran ini adalah;
1. Dalam berdiskusi sering kali yang
aktif hanya sebagian siswa
2. Adanya pertentangan diantara
siswa yang sulit disatukan karena dalam
kelompopk sering berbeda pendapat
3. Sulit bagi siswa untuk menemukan hal
yang baru sebaba ia belum terbiasa untuk
melakukan hal itu.
4. Bahan yang tersedia untuk melakukan
penemuan kurang lengkap.
Sumber
Bacaan :
1. Istarani,
2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada
2. Slavin,
R.E. (1995). Cooperative Learning : Theory, Research, and Practice (Second Edition). Second Edition). Boston : Allyn and
Bacon.
3. Stahl,
R. J. (1999). Cooperative Learning in Social Studies : A Handbook For Teacher.
New York : Addision Wesley Publishing Company, Inc.
Baca Juga Artikel Pendidikan Lainnya :
Baca Juga Artikel Pendidikan Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar