A.
Pengertian
Cooperative Script
Aprudin, S.Pd.I~Model
belajar Cooperative Script adalah model belajar dimana siswa bekerja secara
berpasangan dan bergantian secara lisan mengikhtisarkan, bagian-bagian dari
materi yang dipelajari. Jadi model pembelajaran Cooperative Script merupakan penyampaian
materi ajar yang diawali dengan pemberian wacana atau ringkasan materi ajar
kepada siswa yang kemudian diberikan kesempatan kepada siswa untuk membacanya
sejenak dan memberikan/memasukkan ide-ide atau gagasan-gagasan baru kedalam
materi ajar yang diberikan guru, lalu siswa diarahkan untuk menunjukkan ide-ide
pokok yang kurang lengkap dalam meteri yang ada secara bergantian sesama pasangan
masing-masing.
B.
Langkah-langkah
Model Pembelajaran Cooperative Script
1. Guru
membagi peserta didik untuk berpasangan
2. Guru
membagi wacana/materi untuk dibaca dan dibuat ringkasannya.
3. Guru
dan peserta didik menetapkan siapa yang pertama berperan sebagai pembicara dan
siapada yang berperan sebagai pendengar.
4. Pembicara
membacakan ringkasannnya selengkap mungkin, dengan memasukkan ide-ide pokok
kedalam ringkasannya. Sedangkan peserta
didik yang lain berperan :
a. Menyimak/menunjukkan
ide-ide pokok yang kurang lengkap
b. Membantu
mengingat, menghafal ide-ide pokok dengan menghubungkan dengan materi
sebelumnya atau dengan materi lainnya.
5. Bertukar
peran, semula sebagai pembicara ditukar menjadi pendengar dan sebaliknya. Dan
lakukan kembali kegiatan seperti diatas (langkah pada kegiatan 4)
6. Guru
dan siswa bersama-sama membuat kesimpulan materi pelajaran.
7. Penutup
C.
Kelebihan
Model Pembelajaran Cooperative Script
Model
pembelajaran Cooperative Script baik digunakan dalam pembelajaran untuk
menumbuhkan ide-ide atau gagasan baru, daya berfikir kritis serta mengembangkan
jiwa keberanian dalam menyampaikan hal-hal baru
yang diyakininya benar. Sehubungan dengan itu maka kelebihan dari
model pembelajaran Cooperative Script adalah sebagai berikut;
1. Model
pembelajaran Cooperative Script
mengajarkan siswa untuk percaya kepada guru dan lebih percaya lagi pada
kemampuan sendiri untuk berpikir, mencari informasi dari sumber lain dan
belajara dari siswa lain.
2. Model
pembelajaran Cooperative Script mendorong siswa untuk mengungkapkan idenya
secara verbal dan membandingkan dengan ide temannya. Ini secara khusus bermakna ketika dalam proses pemecahan
masalah.
3. Model
pembelajaran Cooperative Script membantu siswa belajar menghormati siswa yang
pintar dan siwa yang kurang pintar dan menerima perbedaan yang ada.
4. Model
pembelajaran Cooperative Script merupakan suatu strategi yang efektif bagi siswa
untuk mencapai hasil akademik dan social
termasuk meningkatkan prestasi, percaya diri dan hubungan interpersonal positif
antara satu siswa dengan siswa yang lain.
5. Model
pembelajaran Cooperative Script banyak menyediakan kesempatan kepada siswa
untuk membandingkan jawabannya dan menilai ketepatan jawaban.
6. Model
pembelajaran Cooperative Script mendorong siswa yang kurang pintar untuk tetap
berbuat
7. Interaksi
yang terjadi selama pembelajaran Cooperative Script membantu memotivasi siswa
dan mendorong pemikirannya.
8. Dapat
meningkatkan atau mengembangkan keterampilan berdiskusi.
9. Memudahkan
siswa melakukan interaksi social
10. Menghargai
ide orang lain.
11. Meningkatkan
kemampuan berpikir kreatif.
D.
Kekurangan
Model pembelajaran Cooperative Script
Setiap
model pembelajaran pasti memiliki kelebihan dan kekurangan, begitu juga dengan Model
pembelajaran Cooperative Script ini. Adapun yang menjadi kekurangan dari Model
pembelajaran Cooperative Script ini adalah :
1. Beberapa
siswa mungkin pada awalnya takut untuk mengeluarkan ide, takut dinilai teman
dalam kelompoknya.
2. Tidak
semua siswa mampu menerapkan Model pembelajaran Cooperative Script . Sehingga
banyak tersita waktu untuk menjelaskan mengenai model pembelajaran ini.
3. Penggunaan
Model pembelajaran Cooperative Script harus sangat rinci melaporkan setiap
penampilan siswa dan tiap tugas siswa, dan banyak menghabiskan waktu untuk
menghitung hasil prestasi kelompok.
4. Sulit
membentuk kelompok yang solid yang dapat bekerja sama dengan baik.
5. Penilaian
terhadap murid sebagai individual menjadi sulit karena tersembunyi di dalam
kelompok.
Sumber
:
Istarani.
2011.
58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan : Media Persada.
Baca Juga Artikel Pendidikan Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar