Setelah bertahun-tahun, WHO secara terus-menerus
mencari cara untuk mencapai tujuannya. Prestasi penting yang pertama adalah
memberantas penyakit cacar, yang sejak lama dianggap sebagai penyakit infeksi
paling mematikan. Cacar telah menyebabkan jutaan kematian dan banyak
penderitaan selama berabad-abad. Tetapi, WHO menyusun program untuk memberantas
penyakit tersebut. Petugas-petugas WHO pergi ke berbagai negara untuk mengelola
program vaksinasi secara besar-besaran. Sebagai hasilnya, penyakit cacar
berhasil dilenyapkan pada tahun 1977. Sejak saat itu, WHO mengalihkan perhatian
kepada penyakit-penyakit lainnya seperti penyakit polio dan kusta, dimana
sekarang ini penyakit-penyakit tersebut telah hampir selesai diberantas. Bagaimana
dengan penyakit-penyakit yang harus dihindari oleh guru?
Berikut ini adalah 11 penyakit yang harus dihandari
guru oleh seorang guru:
1.
TIPUS : Tidak punya selera
Ketika lonceng
tanda masuk telah berbunyi, guru yang mempunyai gejal tipus, masih berpur-pura
mempersiapkan diri mencari buku-buku persiapan mengajar. Setelah itu mencari
teman sejawat yang juga masuk kelas bersamaan pada jam tersebut untuk diajak
ngobrol terlebih dahulu
2.
MUAL : mutu amat lemah
Tanda-tanda mual ini dapat dari kepemilikan sumber bacaan dan sumber informasi yang dimiliki di rumah. Bahasa Inggris sebagai bahasa ilmu pengetahuan tidak bisa dielakkan. Guru yang memiliki rasa MUAL biasanya antipati dengan hal-hal yang berbau inggris.
Tanda-tanda mual ini dapat dari kepemilikan sumber bacaan dan sumber informasi yang dimiliki di rumah. Bahasa Inggris sebagai bahasa ilmu pengetahuan tidak bisa dielakkan. Guru yang memiliki rasa MUAL biasanya antipati dengan hal-hal yang berbau inggris.
3.
KUDIS : Kurang disipilin
Pemanfaatan
waktu yang kuran efektif saat berinteraksi dengan peserta didik, tak jarang
KUDIS ini menyebabkan kegiatan pembelajara selesai sebelum lonceng keluar
dibunyikan.
4.
ASMA : Asal masuk kelas
Banyak yang
beranggapan bahwa kalau guru masuk kelas tidak membawa buku adalah guru yang
hebat, padahal setiap kegiatan pembelajaran siswa selalu mengalami perubahan.
Perubahan tersebut harus dicatat.
5.
TBC : Tak bisa computer
Penyakit ini
dapat dilihat dari kemampuan menjinakkan mouse di depan komputer
6.
KUSTA : Kurang strategi
Banyak siswa
yang keluar-masuk saat dia mengajar adalah salah satu ciri penderita kusta.
7.
KRAM : Kurang terampil
Alat-alat
laboratorium yang ditumbuhi jamur dan kelihatan tidak pernah dipakai
8.
Asam Urat: Asal Sampai materi kurang akurat
9.
LESU : Lemah sumber
10. Ginjal : gajinya
nihil, jarang aktif dan lambat
11. Diare : dikelas
anak-anak diremehkan
Mari para
guru kita hindari penyakit-penyakit di atas Ada yang punya daftar penyakit lain
yang harus dihindari? Silahkan sampaikan
di kolom komentar.
Dipastikan
kesebelas penyakit di atas bisa menular dan sangat berbahaya bagi masa depan
pendidikan di negeri kita, untuk itu waspadalah jangan sampai salah satu dari
sebelas penyakit itu ada pada kita, dan jika memang sudah ada segera obati
datangai dokter spesialis penyakit guru, perbanyak belajar, baca buku-buku
bermutu, tingkatkan disiplin, sebelum masuk kelas lakukan persiapan sematang
mungkin, pilih strategi dan metode yang cocok dengan materi ajar yang akan
disampaikan, sekali-kali pergunakan media pembelajaran multimedia berbasis IT
untuk membuktikan bahwa kita sebagai guru tidaklah gaptek dan memiliki
keterampilan yang memadai. Dan dengan demikian materi yang kita sampaikan akan
tepat sasaran karena diawali dengan penggunaan metode dan strategi yang tepat,
libatkan anak untuk menyelesaikan masalah dan untuk menemukan materi yang
diajarkan, jangan remehkan kemampuan anak, bahkan mungkin penemuan anak secara
langsung akan materi ajar yg sedang dipelajari jauh akan membekas dalam ingatan
daripada materi yang dijejali oleh guru. Walaupun Gajinya kecil jangan membuat
kita tidak memiliki semangat untuk mengajar, karena gaji terbesar dari Allah
akan kita dapatkan asalkan Ikhlas senantiasa menyertai kita. (Sumber!).
Baca Juga Artikel Pendidikan Lainnya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar