MATA
PELAJARAN
Mata Pelajaran : SASTRA
Jenjang :
SMA/MA
Program Studi : BAHASA
PELAKSANAAN
Hari/Tanggal :
Jam :
PETUNJUK
UMUM
1. Isikan identitas Anda ke dalam lembar
Jawaban Ujian Nasional (LJUN) yang terssedia dengan menggunakan pensil 2B
sesuai petunjuk di LJUN.
2. Hitamkan bulatan di depan nama mata ujian
pada LJUN
3. Tersedia waktu 120 menit untuk mengerjakan
paket tes tersebut.
4. Jumlah soal sebanyak 50 butir, pada setiap
butir terdapat 5 (lima) pilihan jawaban
5. Periksa dan bacalah soal-soal sebelum Anda
menjawabnya.
6. Laporkan kepada pengawas ujian apabila
terdapat lembar soal yang kurang jelas, rusak, atau tidak lengkap.
7. Tidak diizinkan menggunakan kalkulator,
HP, table matematika atau alat bantu hitung lainnya.
8. Periksalah pekerjaan Anda sebelum
diserahkan kepada pengawas ujian.
9. Lembar soal boleh dicorat-coret untuk
mengerjakan hitungan.
PILIHAN GANDA
Kutipan cerpen berikut untuk
soal nomor 1 dan 2
Bacalah penggalan cerpen berikut
dengan cermat !
“Bangsat, siapa kau !”
Haji Basuni membentak dan
ketika menajami mukaku dengan geramnya, ia hendak mengcengkeram aku. Setengah
takut, aku mundur dan menjawab.
“Aku teman Umi dan
Latifah.” Dan tiba-tiba,benciku timbul terhadap haji itu.
“Tapi, aku larang kau
dekati mereka. Mengerti, anak lapar ?”
Betapa tersinggungku
mendengar kata-kata terakhir haji itu. Tapi, aku tak berani dan tak bisa
berbuat apa apa selain kecut dan mendongkol.
Sesudah haji itu
meninggalkan aku dan baru saja aku melangkah, dari rumah Umi, terdengar suara
gaduh diiringi tangis perempuan, dan itu suara Umi. Ia melolong-lolong dalam
sela bentak dan rotan, mungkin berama kakaknya.
1.
Watak
tokoh Haji Basuni dalam cerpen tersebut adalah . . . .
A.
Keji,
tetapi sangat saying kepada anaknya.
B.
Berwibawa
dan tegas dalam bersikap.
C.
Kejam
dan kasar dalam berucap dan bertindak.
D.
Bijaksana,
tetapi keras dalam bertindak.
E.
Kejam
dan sangat disiplin.
2.
Pendeskripsian
watak tokoh dalam penggalan cerpen di
atas dilakukan dengan cara . . . .
A.
Tanggapan
tokoh lain dan dialog antar tokoh
B.
Tanggapan
tokoh lain dan lingkungan tokoh.
C.
Dialog
antartokoh dan pikiran-pikiran tokoh
D.
Deskripsi
ciri fisik dan tanggapan tokoh lain.
E.
Deskripsi
gerak-gerik dan lingkungan tokoh .
Kutipan berikut untuk soal nomor 3 sampai dengan 4
Cermatilah kutipan cerpen berikut !
Si Kakek berdiri di ambang pintu. I a sedang
menunggu menantunya datang dari pasar membeli kembang. Sudah dari tadi ia
berdiri di situ dan menentunya belum juga datang-datang. Sekarang hari Jumat,
pergi sekira jam delapan dan si kakek akan pergi ke kuburan. Di sebelah utara
di atas kaki sebuah bukit, di situ istrinya terbaring di dalam bumi. Itu satu
setengah bulan yang lalu sebagai satu permulaan, dan permulaan itu akan
berakhir hingga Tuhan membangkitkan kembali manusia-manusia dari liang kubur.
3.
Sudut
pandang cerita tersebut adalah….
A.
orang
pertama
B.
orang kedua
C.
orang ketiga
D.
orang pertama tunggal
E.
orang kedua jamak
4.
Nilai
yang terkandung pada kutipan cerpen tersebut adalah….
A.
moral
B.
estetika
C.
budaya
D.
agama
E.
pendidikan
Kutipan berikut untuk soal nomor 5 sampai dengan 6.
Cermatilah kutipan cerpen berikut !
Tuan putri memandang ke
dayang kipas itu. Kesepuluhnya menyembah
lalu.
Mengundurkan diri
mengingsut ke belakang perlahan-lahan. Bangkitlah Mak Inang lalu
Duduk
di tepi tilam tujuh bertindih, lalu mengumpulkan bnga melur yang terselit-selit di surau Tuan Putri itu. (
penggalan cerita klasik )
Aku membaca tulisan yang
berjudul Psychology. Ia tampak maluu,
mengindari pertanyaan tanpa kata terucap, tipe seorang ibu yang baik.
“Aku suka kau tidak
merokok atau tidak minum-minum keras.”
“Itu tidak bisa dikatakan
jelek.:”
“Yah, mungkin aku lupa
menghentikannya.” Aku berharap ia tidak memikirkan hal itu.
5.
Unsur
intrinsi yang sama dari kedua penggalan cerita di atas adalah . . . .
A. Sudut
pandang: sama-sama menggunakan sudut pandng orang pertama.
B. Amanat
: menyampaikan pesan agar menjadi
sama-sama orang yang berguna
C. Tema
: sama-sama bertema kesetiaan.
D. Alur : sama-sama beralur maju
E.
Latar :
sama-sama terjadi di lingkungan keluarga dengan suasana riang.
6.
Nilai
kehidupan yang terdapat pada kedua cerita di atas adalah . . . .
A.
nilai
sosial
B.
nilai
moral
C.
nilai
budaya
D.
nilai
agama
E.
nilai
pendidikan
Cermatilah kutipan cerpen berikut !
“ Diam! Aku tahu apa yang harus kulakukan. Kau
lihat Fajar sekarang hidupnya senang, ia
memimpin peusahaan, gaji besar, istri baik, penurut. Nah, apa lagi kurangnya?
Itu karena menuruti saran petunjukku. Damr, sekarang jadi insinyur sukses,
istrinya cantik. Apa aku salah memilih jalan hidupnya?” Bapak menatap padaku.
“Dulu kau menentangku masuk fakultas kedokteran. Sekarang apa ? menjadi seniman
? Sepanjang hari melukis, melamun, memikirkan ide gila.”
7.
Nilai
moral yang tidak sesuai dengan penggalan cerpen tersebut adalah . . . .
A.
Orang
tua selalu berkeinginan agar anaknya hidup bahagia dengan materi yang
berkecukupan.
B.
Termasuk
sikap tidak sopan jika anak menjawab kata-kata orang tua yang sedang marah.
C.
Seniman
dipandang rendah karena dianggap hanya melamun, memikirkan ide gila.
D.
Anak
harus mendengarkan saran dan petunjuk yang sudah diberikan orang tua, sekalipun
bertentangan.
E.
Merendahkan
pofesi seniman yang cendrung berontak melawan kehendak orang tua.
Cermatilah kutipan cerpen berikut !
Cerita kedua tentang
“ngopet” yang mengerikan, yakni cara memperoleh kekayaan dengan mengorbankan
manusi dalam aktu tertentu. Korban-korban itu dipersembahkan secara tersamar.
Ada yang selalu mengorbankan bujangnya atau pembantu sehingga setiap ganti
pembantu, selalu penggantinya meninggal.
8.
Unsur
budaya yang dibahas dalam penggalan cerita di atas adalah . . . .
A.
perekonomian
B.
pengorbanan
C.
keagamaan
D.
ketakhayulan
E.
pendidikan
Cermatilah cuplikan cerita berikut untuk nomor 9 s.d. !2.
“Perusahaan itu tumpuan
hidup kita. Kamu tidak perlu mencampuri urusanku di sana karena kehancuran
perusahaan berarti kehancuran hidup kita,” kataku pelan namun tajam.
“Ya, memang perusahaan itu
yang membuat kita jaya dan kaya raya.
Tetapi ingat Ma, itu bukan hasil kerja Mama. Para buruh itulah tulang
punggungnya. Dan selama ini Mama dengan atas nama perusahaan telah memeras
tenaga mereka tanpa imbalan yang sepadan,”teriak Neyna lantang.
Aku meradang.”Kalau tak
suka dengan cara kerjaku, jangan makan dari hasil kerjaku. Pergi,carilah makan
sendiri atau tetap tinggal di sini dan kunci mulutmu!”
Diluar dugaan, benar-benar
di luar dugaan,Neyna menerima tantanganku. Dia memilih keluar dari rumah.
Meninggalkan kehidupan yang tak ada kurannya ini dan menggantinya dengan
kehidupan liar. Kehidupan yang serba tak tentu. Tidur di mana pun dan makan
dari siapa pun. Entah seperti apa tepatnya, aku tak bisa membayangkan.
9.
Kalimat
membuktikan Neyna seorang yang keras hati adalah….
A.
Dia meninggalkan rumahnya
B.
Dia tidak menyusahkan ibunya
C.
Tidak menumpang hidup
D.
Tidak mau jadi tulang
E.
Suka hidup menyendiri
10.
Mengapa
Ibu Neyna marah kepada Neyna ketika Neyna ikut campur dalam urusan perusahaan?
Jawaban yang sesuai dengan isi kutipan cerita tersebut adalah….
A.
Si
Ibu yang mendirikan perusahaan itu
B.
Neyna
masih di anggap masih kecil
C.
Khawatir
perusahaan mereka hancur
D.
Si
Ibu khawatir Neyna merebutnya
E.
Perusahaan
itu tumpuan hidup si Ibu
11.
Konflik
pada diri Neyna adalah….
A.
Perasaan
benci dirinya
B.
Rasa dendam terhadap buruh
C.
Merasa berat hidup dan kehidupannya
D.
Perlawanan buruh kepada majikannya karena sering di
tekan
E.
Seorang anak balas dendam terhadap perlakuan orang
tuanya
12.
Hal
yang diungkapkan dalam kutipan cerita juga terjadi dalam kehidupan nyata
adalah…..
A.
Seorang
anak yang mencampuri urusan keluarga orang tuanya
B.
Perusahaan memeras tenaga buruh tanpa imbalan yang
sepadan
C.
Orang tua yang membebaskan anaknya belajar hidup
sendiri
D.
Perlawanan buruh kepada majikannya karena sering
ditekan
E.
Seorang anak balas dendam terhadap perlakuan orang
tuanya
Cermatilah cuplikan drama berikut untuk nomor 13
s.d. 14.
Aksan : Ibu,
hari ini kita bisa makan enak!(Aksan berteriak kegirangan sambil Menemui
Ibunya)
Ibu Zahra : (Bu
Zahra menghapiri anaknya) Ada apa,San jadi Ibu terkejut. Aksan,lihat Bu, Aksan menemukan
dompet di jalan uangnya banyak sekali,pokoknya hari ini kita makan besar
Ibu Zahra : Aksan
kita memang orang miskin,tapi uang itu kan bukan milik kita. Kamu harus
mengembalikannya. Orang yang kehilangan dompet itu pasti merasa sedih,coba
lihat ada KTP –nya tidak?
Aksan : (Sedih)
Ini Bu!”
Bu Zahra : (
Menatap Aksan tajam) Ya, Sekarang kembalikan uang itu ya!”
Aksan : (
ragu-ragu dan enggan) Tapi, bu kita bisa makan enak dengan uang ini, kita kan
tak pernah akan enak.
Bu Zahra : Aksan,
ini bukan uang kita. Kamu harus segera mengembalikan kepada pemiliknya.
Aksan : (Dengan
berat hati) Baiklah Bu
Bu Zahra : …….
13.
Kalimat
yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang di akhir dialog tersebut
adalah…..
A.
(Menghampiri
Aksan) Jangan sedih, itu bukan milik kita
B.
Meninggalkan
Aksa) Ya,terserah kamulah,Aksa
C.
(Tersenyum)
Ya,silakan kamu ambil separo saja saya ya
D.
(Marah
dan memukul) anak tidak jujur, ayo kembalikan.
E.
(Sedih)
Ya,coba uang ini tidak dikembalikan
14.
Masalah
yang tepat untuk melengkapi bagian yang rumpang di akhir dialog tersebut
adalah….
A. Ketulusan
hati seseorang mengembalikan benda yang ditemukannya kepada pemiliknya
B. Keengganan
seseorang mengembalikan benda yang ditemukannya kepada pemiliknya
C. Keberanian
seseorang mengambil benda milik orang lain secara terang-terangan
D. Pertengkaran
yang berakhir tidak baik antara seorang anak dengan orang tuanya
E. Perjuangan
seseorang untuk mendapatkan sesuatu yang hampir menjadi miliknya
Cermatilah cuplikan cerita berikut untuk nomor 15
s.d. 17.
Sirna
Gelap sudah
Tempat yang kutuju tak
tampak lagi
Tak bisa kugapai
Kini,kusebatang kara
Sandaran tiada
Sirna pergi bersama buda
tercinta
Kubelum mandiri
Entah ke mana kupergi
Oh,Tuhan bagaimana nasibku
kini
Semoga kan ada yang
peduli,
Amin!
15.
Makna
kata lambang sandaran dalam puisi adalah yang ….
A. Mempercayai
dirinya
B. Membesarkan
hatinya
C. Mengurusi
kehidupannya
D. Memerintah
segalanya
E. Memberi
semangatnya
16.
Maksud
puisi tersebut adalah….
A. Ketidakpedulian
seseorang kepada orang lain
B. Kehancuran
hidup karena ulah diri sendiri
C. Mengharap
sesuatu yang tidak mungkin ada
D. Mencari
orang yang sangat disayang /dicintai
E. Tidak
terwujudnya cita-cita seorang anak
17.
Suasana
dalam puisi adalah….
A. Kecewa
dan marah
B. Sedih
dan haru
C. Takut
dan bimbang
D. Cemas
dan khawatir
E. Lemah
dan lelah
Cermatilah
cuplikan cerita berikut untuk nomor 18
s.d. 19.
Penyair
lalu bangkit, terus berjalan menuju ke pintu.
Ia berhenti di ambang, dan bersandar sambil memasukkan kedua tangan ke
dalam saku celana.
Penyair : Mengapa Saudari menjadi merasa sendat oleh
tingkah laku bapak-bapak itu?
Perempuan : Bagaimana akan tidak? Sekarang ini sekaligus aku harus menjadi
pelayan dan tukang masak mereka.
Sekaligus harus memberi mereka jaminan makan. Satu hal yang belum pernah kualami selama aku
membuka losmen. Coba pikir. Mereka bukannya berterima kasih, tapi malah selalu
menggerutu. Istimewa bapak pemimpin itu,
gerutunya memberi makan ”orang besar” kok seperti memberi makan kepada
tawanan. Sedang tuan pedagang itu, kalau
makan selalu minta tambah nasi. Jatah
untuk tiga orang dihabiskannya begitu saja. Ditambah lagi, sekarang persediaan
beras dan lauk sudah hampir habis. Dalam
keadaan begini, dimana bisa diperoleh beras.
Masih ditambah lagi mereka bertingkah terlalu kurang ajar. Terlalu ....
Domba-domba Revolusi, B.
Soelarto
18.
Masalah
yang diungkapkan dalam penggalan drama tersebut adalah ....
A.
Penyair
merasa prihatin terhadap masalah yang dihadapi
pemilik losmen.
B.
Perempuan pemilik losmen merasa repot menghadapi
tingkah laku bapak-bapak.
C.
Bapak-bapak
itu berlaku semena-mena terhadap perempuan pemilik losmen.
D.
Bapak-bapak
pengunjung losmen minta diperlakukan istimewa.
E.
Persediaan
beras dan lauk-pauk bagi bapak-bapak pengunjung losmen sudah habis.
19.
Amanat
yang terdapat pada penggalan drama tersebut adalah ....
A.
Waspadalah
terhadap orang-orang yang belim kita kenal.
B.
Janganlah
suka mencampuri urusan orang lain.
C.
Janganlah
merendahkan kaum perempuan.
D.
Bersabarlah
dalam menghadapi masalah.
E.
Janganlah
mudah berputus asa.
Cermatilah
cuplikan cerita berikut untuk nomor 20!
Jadi waktu itu aku pergi ke Singapura
untuk yang kedua kalinya. Yang pertama waktu aku masih TK dan yang kedua aku
kelas 4 SD. Rasanya bahagia sekali bisa
ke luar negeri bersama keluarga walaupun tanpa mama tapi perjalananku ke sana
menyenangkan. Waktu itu kan ada libur 4 hari, nah ayahku mengajak
aku pergi ke Singapura. Kami berangkat jam 10.00 dari rumah, sampai di bandara
jam 10.15. Setelah itu kami langsung cek in. Jam 12.00 kita berangkat, sampai bandara lagi jam 13.00. ….
20.
Kalimat
yang menggambarkan peristiwa untuk melengkapi teks naratif tersebut adalah ....
A. Setelah urusan
di bandara selesai kami langsung
ke hotel.
B. Kami langsung pergi ke supermarket
untuk membeli perlengkapan mandi.
C. Kami meminta kunci kamar hotel dan
segera beristirahat.
D. Ayah mengajak aku berkeliling kota
Singapura.
E. Aku senang menikmati keindahan alam
kota Singapura.
Cermatilah cuplikan cerita berikut untuk nomor 21!
Hatta dengan takdir Allah menganugerahi kepada hamba-Nya
maka si Miskin pun menggali tanah untuk hendak berbuat tempatnya tiga beranak
itu. Maka digalilah tanah itu hendak mendirikan tiang teratak itu. Maka
tergalilah kepada sebuah tajau yang besar berisi emas terlalu banyak.
Maka istrinya pun datanglah akan melihat emas itu, seraya berkata pada
suaminya, “ Adapun akan emas ini, sampai kepada anak cucu kita, kehabisan
dibuat belanja.”.
(
Hikayat Si Miskin )
21.
Karakteristik
naskah pada penggalan hikayat di atas adalah . . . .
- A. Penggunaan diksi yang menarik sehingga tidak membosankan.
- B. Pemakaian kata penghubung ( maka ) yang tidak tepat pada setiap awal Kalimat.
- C. Penggunaan bahasa sehari-hari sehingga mudah dimengerti.
- D. Kalimat-kalimat yang efektif meskipun pilihan kosakatanya tidak tepat.
- E. Menggunakan bahasa yang lugas dan komunikatif.
Bacalah dengan Cermat. Puisi berikut untuk soal nomor 22 s.d. 24!
Sajak
Ibunda
(
W. S Rendra )
Dengan latar belakang gubuk-gubuk karton,
Akan terkenang akan
wajahmu..
Di atas debu kemiskinan .
Aku berdiri menghadapmu.
Usaplah wajahku, Widuri.
Mimpi ramajaku gugur
Di atas padang
pengangguran.
Ciliwung keruh,
Wajah-wajah nelayan keruh,
Lalu muncullah rambutmu yng berkibaran
Kemiskinan dan kelaparan,
Membangkitkan keangkuhanku,
Wajah indah dan rambutmu,
Menjadi pelangi di cakrawalaku
22.
Makna
lambing keruh dalam puisi tersebut adalah . . . .
A.
kecewa
B.
sedih
C.
kesepian
D.
keputusasaan
E.
penderitaan.
23.
Maksud
puisi tersebut adalah . . . .
A.
Kehidupan
rakyat yang jauh dari berkecukupan.
B.
Seorang
ibu yang bersedih karena anaknya miskin
C.
Seorang
anak yang meninggalkan ibunya.
D.
Kehidupan
seseorang yang penuh dengan keraguan.
E.
keangkuhan
seseorang karena keberhasilannya.
24.
Amanat
yang terkandung dalam puisi tersebut adalah . . . .
A. Janganlah
menghina seorang yang serba kurang.
B.
Janganlah mencela orang yang hidupnya
senang.
C. Janganlah berputus asa dalam menghadapi
kehidupan.
D. Berbuatlah
sesuatu untuk menghilangkan kemiskinan.
E. Hindarilah
kehidupan yang merugikan diri sendiri
Cermatilah Aksara berikut untuk nomor 25 s.d. 28
25.
Mutiara itu berlinangan
air matanya.
Penulisan
aksara Arab Melayu untuk kata yang digarisbawahi adalah . . . .
A.
مٺڍر
B.
مٺڍار
C. موٺي ر
D. مٺڍر
E. مٺڍا را
26.
کير ااپ سڍفٯا ڊٯ اکٺ
ڇحڍا
Aksara Latin dari kalimat bertuliskan aksara Arab Melayu
tersebut adalah ….
A.
Kira-kira
siapa bawakan cahaya.
B.
Kiranya
siapa saja bawakan cahaya
C.
Kiranya
siapa bawakan cahaya.
D.
Kiranya
siapa membawakan cahaya.
E.
Kiranya
siapa pun bawakan cahaya
.
27.
Kalimat
Ayah membelikan adik sepatu baru,
apabila diubah ke aksara Arab Melayu adalah .…
- A. .ﺍﻳﻪ ﻤﻤﺒﺎﭽﺎﮎﻦ ﺍﺩﻖ ﺒﻭﻛﻭ ﺑﺎﺭﻭ
B.
.ﺍﻳﻡ ﺍﻳﺖ ﺗﺎﻪ ﺒﺭﺗﺎﻭﺭﺗﻳﯕ
C.
.ﺍﻴﻪ ﻣﻣﺒﺎﻳﻜﻦ ﺍﺩﻖ ﺴﻓﺎ ﺗﻮ ﺒﺎﺭﻮ
- ﺍﺩﻖ ﺩﺑﺎﻳﮏﻦ ﺍﻳﻪ ﺴﻘﺎﺗﻭ ﺑﺎﺭﻭ
E.
ﺍﻳﻪ ﺍﻜﻦ ﻤﻤﺑﺎﻲ ﺴﻔﺎﺗﻭ
28.
ﺠڠﻛﺭ
کﺒﺋﺟﻳﺮا ﻦ
Aksara Arab Melayu yang bergaris
bawah tersebut salah, yang benar adalah …
A. ﺭﻤﺑﻭﺖ
B. ﻫﻭﺘﻦ
C. ﻓﻨﭽﻕ
D. ﻓﻨﺘﺘﻲ
E. ﺠﺎﻜﺭﺖ
Pedih perih rasa hati
Bak teriris sembilu
Kala malam menjemput
Dewi malam ikut
Hatiku larut
dalam
Duka yang semakin memagut
29.
Gaya
bahasa perumpamaan dan metafora dalam puisi tersebut ditunjukkan pada baris . .
. .
A.
1
dan 2
B.
4
dan 3
C.
3
dan 2
D.
3
dan 4
E.
3
dan 5
Abad
20
Dalam pergulatan (1)
setiap muka mengandung penipuan (2)
Dan di kaca (3)
kuhancurkan wajah kening (4)
dalam seribu bingkah hitam (5)
Sebab aku bukan anak Adam (6)
yang membayang ke langit luka (7)
Aku ini keturunan jiwa yang terpecah (8)
yang terhampar pada bimbang (9)
antara percaya dan hara-kiri (10)
Langit itu kosong (11)
Aku bungkam keheningan (12)
dalam jazz dan nikotin (13)
30.
Gambaran
penginderaan gerak terdapat pada puisi tersebut baris ke- ….
A. 1
B. 2
C. 3
D. 4
E.
5
31.
Sikap
(perasaan dan pikiran) penyair yang dinyatakan secara tegas terdapat pada pada
puisi tersebut baris ke- ….
A.
1,
2, 12, 13
B.
2,
6, 10, 11
C.
3,
4, 7, 9
D.
4,
6, 8, 12
E.
5,
7, 9, 13
32.
Isi
puisi tersebut berkait erat dengan ….
A.
realitas
sosial masyarakat
B.
pendidikan
dan nilai-nilai
C.
kritik
sosial dan kehidupan
D.
pergulatan
hidup rakyat
E.
metamorfose
anak Adam
Teks untuk soal nomor 33 s.d. 35
Cermati penggalan novel berikut !
(1) Selalu
saja npasku tiba-tiba terasa sesak. (2) Sudut – sudut mataku terasa
hangat berair. (3) Setiap kali aku terkenang pesan ibu. (4) Pesan berisi
permintaan yang beliau ucapkan dengan terbata-bata. (5) Tubuh ringkih terbujur
lunglai tanpa daya di atas pembaringannya. (6) Dalam kondisi sekarat.
33.
Pembuktian
watak tokoh aku, saying kepada ibu terdapat pada kalimat nomor . . . .
A. ( 1 ), ( 2 ), dan ( 3 )
B. ( 1 ), ( 3 ), dan ( 6 )
C. ( 2 ), ( 4 ), dan ( 5 )
D. ( 3 ), ( 4 ), dan ( 6 )
E. ( 4 ), ( 5 ), dan ( 6 )
34.
Pendeskripsian
watak tokoh yang digunakn pengarang adalah . . . .
A. pikiran
tokoh
B. lingkungan
tokoh
C. pandangn
tokoh
D. perbuatan
tokoh
E. fisik tokoh
35.
Latar
suasana pada penggalan novel tersebut adalah . . . .
A. haru
B. sendu
C. sedih
D. sahdu
E. rindu
Perhatikan teks drama rumpang berikut dengan saksama!
Sulung : Begitu pendapat Bapak? Memang Bapak
ada hak penuh untuk berpendapat
demikian itu?
Bapak :
….
Sulung : Salah bagi Bapak dan benar bagiku. Dan, aku
sadar akan hal itu. Dan penuh
Kesadaran
pula, aku bersedia menanggungnya.
Bapak :
Ya, kita memang berbeda. Lain
ladang lain ilalang, lain orang lain pula isi kepala.
36.
Kalimat yang tepat
untuk melengkapi teks drama rumpang tersebut adalah ….
A.
Sudahlah, pergi!
Bapak sangat lelah.
B. O, begitu. Kamu memang berbeda.
C. Di mana letak kesalahanku, Nak?
D.
Bagus, Nak. Bagus. Asal tidak salah.
E.
Nak, keyakinanmu salah. Sadarlah!
(1) Keluarga Abi Usman memang bahagia.
(2) Apalagi yang kurang. (3) Empat anak yang salehah. (4) Kehidupan yang
berkecukupan. (5) Bertetangga dengan baik dan hidup bersahaja. (6) Apa adanya.
(7) Mereka tinggal di kompleks perumahan sederhana. (8) Dekat sekali dengan
tubir pantai. (9) Lhok Nga memang tepat di tepi pantai. (10) Pantai yang indah.
(11) Rumah mereka paling berjarak empat ratus meter dari bibir pantai. (12)
Kompleks itu seperti perumahan di seluruh kota Lhok Nga, religius dan
bersahabat.
Hafalan Shalat Delisa, Tere Liye
37.
Latar
suasana bahagia tergambar pada
kalimat nomor ….
A.
(1), (2),
(5), dan (6)
B. (1), (3), (4), dan (5)
C. (2), (6), (8), dan (10)
D. (3), (5), (7), dan (11)
E. (4), (9), (11), dan (12)
Latar ;
……………………………………………….
Pelaku : I. Anton ( pemimpin redaksi majalah
dinding )
II.
Rini ( sekretaris redaksi )
III.
Trisno ( karikaturis )
Cerita : Anton berwajah murung setelah mendengar
berita bahwa majalah dinding
dibredel
Kepala Sekolah gara – gara Trisno mengejek guru karate.
Anton : Bahaya !
Rini : Apa yang bahaya ?
Anton : Nasib teman kita, Trisno
Rini : ………………………….
38.
Keterangan
latar yang masih rumpang dari skenario di atas adalah . . . .
A. ruang
makan rumah Pak Kusno
B. ruang
Kepala Sekolah
C. ruang
kelas dengan suara gaduh
D. ruang
depan rumah Trisno
E. redaksi
majalah dinding
Dewi :
Kenapa ?
Mega :
Sangat ruwet !
Dewi :
Kau dipaksa kawin oleh orang tuamu ?
Mega :
Antara lain itu. Tapi, banyak lagi soalnya.
Dewi :
Apa ?
Mega : Ah,
sudahlah! Sebaiknya, kau tak usah memaksaku mengatakannya. Sulit. Terlalu
sulit.
Dewi :
Yah, aku tahu kau kerasan di rumah ( memandang )
Mega : (
memandang )
Dewi :
Kau juga mengalami seperti itu ?
Mega :
Memang, Cuma persoalanku tidak seberat persoalanmu.
39.
Bagian
dialog yang mendukung watak / sifat tokoh Mega yang tertekan karena banyak masalah adalah . . . .
A.
( memandang
)
B.
Kau
juga mengalami seperti itu ?
C.
Sangat
ruwet!
D.
Ah,
sudahlah !
E.
Terlalu
sulit
Perhatikan penggalan berikut !
Dalam karya Iwan Simatupang, Ziarah, misalnya, setiap peristiwa
yang menimpa tokoh kita terjalin dalam
rangkaian yang tidak menunjukkan
hubungan kausalitas karena peristiwa atau batin tokoh itu. Khayalan dan
imajinasi tumpang tindih dengan kejadian yang dialami oleh tokoh ini. Tehnik
penceritaan tersebut juga digunakan oleh Putu Wijaya. Hampir semua novelnya
bercirikan teknik penceritaan demikian. Dalam Publik, misalnya, Putu bercerita tentang banyak tokoh yang
mengembangkan peristiwa sendiri-sendiri.
40.
Kalimat
kritik yang sesuai dengan penjelasan di atas adalah ….
A.
Di
sini hadir banyak tokoh yang seolah-olah
dia berada dalam diri tokoh yang lain.
B.
Di
sini hadir banyak tokoh, tetapi tidak jelas siapa nama tokoh yang menjadi tokoh
utama.
C.
Pikiran
pengarang digunakan oleh tokoh-tokoh yang dihadirkan dari berbagai tingkat dan
lingkungn.
D.
Peristiwa-
peristiwa yang terjadi dalam impian para tokoh tidak boleh dinggap sebagai peristiwa nyata.
E.
Oleh
karena banyak tokoh dalam sebuah cerita dan membingungkan, seyogianya
cerita itu dijadikan cerpen saja.
Bacalah paragraph esai berikut
ini !
Siapa yang tidak ingin bekerja? Orang tua membiayai anaknya sekolah sampai
tingkat tinggi bahkan kalau mampu, hingga bertitel professor doctor. Tujuannya
agar anak tersebut dapat bekerja dan mencari nafkah. Akan tetapi, jika si anak
sekolahnya gagal, orang tua pasti marah dan kecewa. Bukankah orang tua rela
membiayai pendidikan agar anaknya hidup bahagia ?
41.
Hal
yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah. . . . .
A. Para orang
tua menginginkan anak mereka bersekolah agar mudah mendapat pekerjaan.
B. Orang tua pasti marah dan kecewa jika anaknya
gagal sekolah.
C. Setiap orang tua pasti ingin anaknya bersekolah dan bertitel.
D. Orang tua
rela membiayai pendidikan anaknya agar mencapai gelar yang tinggi.
E. Salah satu upaya untuk mencapai kebahagian
adalah dengan bersekolah dan bekerja.
Puisi berikut untuk menjawab soal nomor 42 s.d. 45.
Bacalah puisi berikut dengan saksama !
Salju
Ke manakah pergi
Mencari matahari
Ketika salju turun
Pepohonan kehilangan daun
Ke manakah jalan
Mencari lindungan
Ketika tubuh kuyup
Dan pintu tertutup
Ke manakah lagi
Mencari api
Ketika bara hati
Padam tak berarti
Ke manakah pergi
Selain mencuci diri
Wing
Kardjo
42.
Makna
majas pada puisi tersebut adalah . . . .
- Setelah putus asa mencari penyelamat, pemberi semangat, dan perlindung hidup, jalan terakhir yang ditempuh adalah menyucikan diri.
- Setelah mencari jalan keluar dari berbagai persoalan hidup sebaiknya kita Bertapa untuk menyucikan diri.
- Setelah lelah mencari matahari dan tempat berteduh kita harus mencuci iri agar selamat.
- Agar dapat mencuci diri, kita harus mencri matahari dan perlidungan.
- Selama hati masih diliputi dendam, mencuci diri tak aka nada artinya.
43.
Nilai
yang terkandung dalam puisi tersebut adalah
. . . .
- nilai budaya
- nilai moral
- nilai agama
- nilai social
- Nilai psikologi
44.
Makna
puisi tersebut adalah . . . .
A. Perjalanan
seseorang untuk meraih masa depannya yang gemilang.
B. Usaha seseorang menggapai masa depan kehidupan
dengan susah payah.
C. Kehidupan
seseorang akan berhasil, harus mengalahkan rasa dendamnya.
D. Jangan
mudah menyerah dan putus asa dalam menggapai tujuan hidup.
E. Manusia
yang merenung untuk menemukan jalan hidupnya.
45.
Amanat
yang terdapat dalam puisi tersebut adalah . . . .
A. Jangan
mendendam pada orang lain.
B. Carilah
perlindungan yang pasti.
C. Hendaklah
kita menyucikan diri sebelum beribadah.
D. Hendaklah
kita berusaha menyucikan diri dalam hidup ini.
E. Berbuatkah
sesuatu untuk mencapai tujuan hidup.
Bacalah drama berikut dengan saksama !
Mega
:
Bagaimana kopinya, Damar ? Enak Dewi dibandingkan dengan kepunyaan Gema ? ( tersenyum
)
Damar
: Ya
. . . sedap . . . . maklum, yang
membuat sudah berpengalaman.
Mega : Sekarang, kamu pandai benar merasai dan
menikmati kopi wajahmu hari ini lain,
Damar?
Damar
: Masak ? Engkau juga. Wajahmu keruh.
Mega : Ah,
bisa saja kamu ! Kamu senang ya, keinginanmu kini akan terpenuhi? ( sinis )
Damar
: Tidak juga ! Kalau kamu, mega, mengapa
wajahmu begitu ?
Mega :
Karena aku mau menunjukkan betapa sakit hatiku padamu kerena aku telah susah payah membantumu. Ternyata, yang aku
lakukan . . . . Aku tak berarti apa pun
bagimu.
Damar :
Maafkan aku tidak menyadari hal itu.
46.
Peribahasa
yang tepat untuk melengkapi dialog yang rumpang adalah . . . .
A.
Bagai
hujan jatuh ke pasir
B.
Bagi
air beriak tanda tak dalam
C.
Bagai
nila setitik rusak susu sebelanga
D.
Bagai
cepat kaki ringan tangan
E.
Bagai
menangguk di air keruh
Bacalah drama berikut dengan saksama !
Ibu : Apa
kekurangan kakakmu, Tari ?
Tari : Tak ada, Bu, Mbak Nani memang telah
banyak berkorban untuk saya.
Ibu : Ya,
tapi mengapa kamu tetap saja mendiamkan kakakmu?
Tari : Aku
hanya tak suka dengan sikap Mbak yang suka mengejek.
Ibu :
Ah, itu hanya masalah kecil dibandingkan dengan bantuan yang telah kau
terima, kan ?
Lagi pula, …
47.
Peribahasa
yang tepat untuk melengkapi dialog di atas adalah . . . .
A. Tak ada
asap jika tak ada api.
B. Memang
tiada gding yang tak retak.
C. Bagai api
dalam sekam.
D. Kalian
bagaikan bumu dengan langit.
E. Air cucuran
atap jtuhnya ke pelimbahan jua.
Aku mulai
punya alasan untuk marah dan melarangnya berkegiatan, tetapi dia membantah,
bahkan terang –terangan menyatakan sikapnya terhadapku. Mengkritik aku yang
katanya otoriter, mejalankan kepemimpinan runah tangga dan perusahaan
sekehendaku, tanpa mau mendengar usulan dan suara ketertindasan orang lain. Siapa
taj akan terbakar? Tahu apa dia tentang kehidupan rumah tangga? Apalagi tentang
perusahaan. Tak sadarkah dia bahwa perusahaanlah yang membuatnya bisa hidup
seperti sekarang?
“Perusahaan itu tumpuan hidup kita. Kamu tidak perlu mencampuri
urusanku disana karena kehancuran perusahaan berarti kehancuran hidup
kita,”kataku pelan namun tajam.
“Ya memang perusahaan itu yang membuat kita jaya dan kaya raya. Tetapi
ingat Ma, itu bukan hasil kerja Mama. Para buruh itulah tulang punggungnya. Dan
selama ini mama dengan atas nama perusahaan telah memeras tenaga mereka tanpa
imbalan yang sepadan,” teriak Neyna
Lantang .
Aku meradang,
.” Kalau sendiri atau tetap tinggal di sini dan kunci mulutmu
Lelaki
Muda dan gadis Kecil Cerpen Susialine Adelia
48.
Konflik pada
diri aku dalam kutipan tersebut adalah...
- A. Sakit hatiya kepada karyawan perusahaan yang digajinya tidak bekerja seperti yang diharapkan atau bekerja sekehendaknya
- B. Rasa marahnya kepada anaknya Neyna mengkritik atas sikapnya terhadap kepemimpinan rumah tangga dan perusahaan
- C. Rasa gundahnya terhadap sikap anaknya Neyna yang selalu mulai membangkang dan tidak pernah lagi mau mendengarkannya nasihatnya
- D. Rasa tidak tenang atas sikap orang di lingkungannya menunjukan sikap yang selalu menentang dan menolak semua saran yang diberikannya
- E. Adanya rasa tidak puas memiliki anak yang tidak bisa mendiri dan tidak bisa menentukan sikap sendiri
49.
Amanat
dalam kutipan tersebut adalah...
A.
Jangan
sakit hatinya kepada karyawan perusahaan digaji apabila tidak bekerja seperti
yang diharapkan
atau bekerja sekehendaknya, tetapi perhentikan secara baik
B. Buaglah perasaan gundah terhadap sikap
anak yang selalu atau mulai membangkang dan tidak pernah lagi mau mendengarkan
nasihat karena itu adalah ahal yang biasa
C. Tenanglah menghadapi sikap orang-orang
dilingkungan yang menunjukan sikap yang selalu menentang dan menolak semua
saran yang diberikan
D. Janganlah merasa meyesal atau tidak puas memiliki anak yang
tidak bias mandiri, tidak bias menentukan sikapnya, atau menggantungkan
hidupnya pada orang tua
E. Janganlah marah jika dikritik oleh anak
sendiri atas sikap kepimimpinan dalam rumah tangga dan lain-lain selama apa
yang dikritiknya itu sesuai dengan kenyataan
Ah, Tuan baru datang, usah
puji diperbanyak juga tak ada orang mendengarkan, tidak ka nada yang tergelak
(tertawa). Sejak tadi hamba katakana,hamba mahluk hina dina, tidaklah
hamba anak raja, bukan hamba seorang
putri di mana akan dapat dayang pengiring. Hamba ini anak orang dusun,ayah tidak
orang ternama, ibu tidak orang bertuah, dating ke mari sebab sesat mencari kayu
api, tidak teringat jalan pulang, telah serantau hamba berakit, sebuah bukit
terlampau, telah penat pula berjalan, namun dusun bertemu tidak.”
Mendengar itu, orang muda tadi tersenyum
lagi, lalu berkata,”Jangan Tuan banyak bicara,tak guna cakap (pembicaraan)
diperpanjang tak ada orang mendengarkan,elok berkata ( berkata baik) supaya
senang perhatian perasaan, entah karena hamba bodoh, ke mana intan disurukkan
(disembunyikan) cahayanya tinggal cemerlang, kilat tak hilang dalam Lumpur, tak
pudar dalam perlembahan. Bagaimana Tuan menyuruk, masuk ke dalam rimba raja,
memakai pakaian orang dusun, cahaya muka tak kan hilang, langgam (cara)
bicara tak tersuruk ( tidak dapat disembunyikan),
rupa memberi orang tahu, bahasa Tuan orang asal, anak raja, anak putri.
50.
Bagaimana
perbuatan tokoh dalam kehidupan masyarakat sekarang ….
A. Jangan mengikuti perbuatan yang tidak baik
B. Biarlah masalah yang sudah berlalu jangan
diulangi lagi
C.
Kita harus waspada pada semua orang
D.
Mendapat bahagia akibat perbuatan yang tidak baik
E.
Mendapat celaka akibat perbuatan orang
Untuk mendownload file silahkan Klik
:DISINI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar