1. Model Siklus Belajar
Merupakan
suatu disain tiga-langkah pembelajaran yang digunakan sebagai suatu kerangka
umum untuk banyak macam aktivitas konstruktivisme pembelajaran. Adapun Siklus
Belajar tersebut sebenarnya secara historis merupakan model yang sudah lama
dihargai sebagai proses belajar yang tertua (sejak zaman Sokrates) yang
digunakan dalam ilmu pendidikan:
a. Proses
ini mulai dengan tahap "diskoveri”. Di dalamnya, guru mendorong para siswa
untuk menghasilkan pertanyaan dan hipotesis dari kegiatan dengan berbagai
materi.
b. Berikutnya,
guru memberikan pelajaran "pengenalan konsep". Di sini guru memusatkan
pertanyaan siswa tersebut dan membantu mereka menciptakan hipotesis dan disain
eksperimen ataupun pembeajaran
c. Pada
langkah yang ketiga, "aplikasi konsep" para siswa bekerja pada
permasalahan baru yang mempertimbangkan kembali konsep belajar yang dikaji
dalam tahap satu dan dua. Anda boleh menggunakan/menemukan siklus di sini
mengulangi banyak waktu sepanjang satu pelajaran atau unit.
2.
Model
Konstruktivisme Belajar Gagnon & Collay Sesuai dengan namanya model ini didisain dan dikembangkan oleh George W. Gagnon. Jr., and Michelle Collay. Dalam model ini, guru menerapkan suatu ukuran tahapan mereka dalam struktur pengajaran yang terdiri dari enam tahapan, yakni:
a. Situasi:
Situasi apa yang berlangsung untuk disusun bagi siswa untuk menjelaskan
sesuatu? Berikan situasi ini suatu judul dan uraikan atau lukiskan suatu proses
memecahkan permasalahan, menjawab pertanyaan, menciptakan metafora, membuat
keputusan, menggambar, membuat kesimpulan, atau menentukan tujuan. Situasi ini
harus meliputi apa yang anda harapkan untuk dilakukan para siswa dan bagaimana
para siswa itu akan membuat makna diri mereka sendiri ?
b. Pengelompokan;
Apa yang anda akan lakukan untuk membuat pengelompokan para siswa; kelas secara
keseluruhan, individu, dalam kolaboratif berpikir tim dua orang, tiga, empat,
lima, enam atau lebih, dan proses apa yang anda akan gunakan untuk
menggolongkan mereka; menyebut angka satu demi satu, memilih suatu warna atau
potongan buah, atau pakaian serupa? Ini tergantung pada situasi yang anda
disain dan material yang anda punyai atau tersedia.
c. Jembatan:
Ini adalah suatu inisial aktivitas yang diharapkan untuk menentukan siswa
terlebih dahulu tentang pengetahuan dan untuk membangun sebuah
"jembatan" antara apa yang mereka telah diketahui dan apa yang mereka
mungkin belajar dengan menjelaskan situasi itu. Hal ini mungkin melibatkan
hal-hal seperti memberi mereka suatu masalah sederhana untuk dipecahkan,
mempunyai suatu diskusi kelas yang utuh, permainan suatu game, atau membuat
daftar. Kadang-kadang hal ini adalah baik untuk dilaksanakan sebelum para siswa
dibentuk dalam kelompok, dan kadang-kadang setelah mereka dikelompokkan. Anda
harus memikirkan apa yang paling sesuai.
d. Pertanyaan; bisa berlangsung masing-masing
unsur disain belajar. Apa yang akan memandu pertanyaan yang Anda gunakan untuk
memperkenalkan situasi itu, untuk menyusun pengelompokan, untuk menyediakan
jembatan, untuk mememelihara pelajaran secara aktif berlangsung, untuk
mempercepat pameran, dan untuk mendorong reflektif? Anda juga harus mengantisipasi
pertanyaan dari para siswa dan frame pertanyaan lain untuk mendorong mereka
untuk menjelaskan pemikiran mereka dan untuk mendukung mereka dalam melanjutkan
untuk berpikir untuk diri mereka sendiri.
e. Mempertontonkan/Mempertunjukkan: Ini
melibatkan para siswa untuk membuat sesuatu untuk dipamerkan untuk yang lain
apapun catatan yang mereka buat untuk merekam pemikiran mereka sebagai/ketika
mereka sedang menjelaskan situasi. Hal ini bisa meliputi penulisan suatu uraian
pada kartu dan memberikan suatu presentasi lisan, membuat suatu grafik, tabel,
atau penyajian visual lain, memerankan atau role playing kesan mereka,
membangun suatu penyajian phisik dengan model, dan membuat suatu tape video,
foto, atau tape audio untuk pajangan, dsb.
f. Refleksi:
Ini adalah refleksi siswa dari apa yang mereka pikirkan sekitar menjelaskan
situasi sementara dan kemudian melihat pertunjukkan dari yang lainnya. Mereka
akan mencakup apa yang para siswa ingat dari proses berpikir mereka tentang
perasaan dalam spirit mereka, kesan dalam imajinasi mereka, dan bahasa dalam
dialog internal mereka. Sikap apa, ketrampilan, dan konsep yang akan para siswa
ambil setelah ke luar dari pintu? Apa yang telah para siswa pelajari hari ini
bahwa mereka tidak akan melupakan besok? Apa yang telah mereka ketahui
sebelumnya; apa yang telah mereka ingin ketahui; dan apa yang telah mereka
pelajari?
3.
Model
Robert O. Mc Clintock dan Yohanes B. Black
Sesuai dengan namanya model konstruktivisme ini
didisain dan dikembangkan oleh Robert O. McClintock dan Yohanaes B.Black dari
Universitas Columbia, namun disain lain yang didukung lingkungan belajar pada
Sekolah Dalton di New York. diperoleh namun disain lain model teknologi
disukung lingkungan belajar pada Sekolah Dalton di New York. Konstruksi
Informasi (Information Construction
yang disebut ICON atau KI) pada hakikatnya berisi tujuh langkah-langkah:
- Observasi: Para siswa melakukan observasi terutama atas sumber materi yang menyimpan(menanamkan) konteks alami atau simulasi mereka daripadanya
- Konstruksi Interpretasi: Para siswa menginterpretasikan pengamatan mereka dan memberikan penjelasan dan alasan mereka.
- Kontekstualisasi: Para siswa membangun konteks untuk penjelasan mereka
- Belajar keahlian kognitif: Para guru membantu pengamatan penguasaan siswa, interpretasi, dan kontekstualisasi.
- Kolaborasi: Para siswa bekerja sama dalam observasi, menafsirkan, dan contextualisasi.
- Interpretasi Jamak: Para siswa memperoleh fleksibilitas kognitif dengan memiliki kemampuan mengunjukkan ke berbagai penafsiran dari para siswa lainnya dan dari contoh para ahli.
- Manifestasi Jamak: Para siswa memperoleh transferabilitas dengan melihat berbagai penjelmaan penafsiran yang sama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar